UI Dinobatkan Jadi Institusi Terproduktif Hasilkan Jurnal Ilmiah 

Disusul kemudian oleh UGM, ITB, dan IPB

Jakarta, IDN Times - Universitas Indonesia dinobatkan sebagai institusi terproduktif dalam menghasilkan jurnal ilmiah, yakni 12.579. Kemudian disusul UGM (9.292), ITB (8.778), dan IPB (6.300). Data tersebut didapatkan dari Science Technology Index (Sinta).

"Mudah-mudahan ini bisa menjadikan motivasi para pimpinan universitas untuk terus mendorong para peneliti dan dosennya agar lebih produktif menghasilkan produk ilmiah,” kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro dalam video conference Pemeringkatan 500 Peneliti Terbaik Indonesia, Kamis (28/5).

1. Peneliti terus didorong untuk meningkatkan publikasi ilmiah

UI Dinobatkan Jadi Institusi Terproduktif Hasilkan Jurnal Ilmiah IDN Times/Uni Lubis

Bambang lantas mendorong peneliti serta institusi dan perguruan tinggi lainnya untuk terus meningkatkan publikasi ilmiahnya di jurnal nasional dan internasional. Ia berharap akan ada lebih banyak lagi staf pengajar atau penelitinya yang bisa menghiasi ranking tertinggi di portal Sinta.

"Bagi yang namanya atau institusinya belum masuk saya harap ini akan menjadi motivasi untuk semakin menguatkan fondasi dari universitas riset yang dikembangkan di masing-masing perguruan tinggi. Terpenting juga untuk memperbanyak jumlah peneliti dan inovator yang berkualitas," katanya.

Baca Juga: [WANSUS] Peneliti Oxford: Manusia Harus Belajar Hidup Bersama COVID-19

2. Lebih dari 194.000 dosen dan peneliti telah berkontribusi di portal Sinta

UI Dinobatkan Jadi Institusi Terproduktif Hasilkan Jurnal Ilmiah IDN Times/Arief Rahmat

Plt. Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan, Muhammad Dimyati menambahkan, dalam kurun satu tahun Sinta telah berkembang sangat pesat, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.

Hingga 26 Mei 2020 telah terdaftar lebih dari 194.000 dosen dan peneliti, 4.983 lembaga, 2.720 jurnal, 94.348 buku dan 26.466 kekayaan intelektual yang sudah terindeks di Sinta berdasarkan hasil verifikasi, akreditasi dan evaluasi.

Sebagai pengelola Sinta, pihaknya terus berkolaborasi dengan berbagai lembaga agar tidak hanya jurnal ilmiah, namun buku dan paten juga dapat terindeks di Sinta.

“Integrasi data sebelumnya dengan Google Scholar dan Scopus ditingkatkan dengan berbagai pemangku kepentingan lainnya, mulai dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia untuk buku, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM untuk paten dan hak cipta, serta Web of Science," kata Dimyati.

3. Peneliti diharapkan berkontribusi dalam penanganan COVID-19

UI Dinobatkan Jadi Institusi Terproduktif Hasilkan Jurnal Ilmiah warga gang Tegal Wangi jalan Gunung Salak Banjar Tegallantang Klod Desa Padangsambian Klod mengikuti Rapid Test (Dok.IDN Times/Humas Pemkot Denpasar)

Selain mengumumkan 500 peneliti terbaik, Kemenristek juga mengembangkan Science and Technology Index (Sinta) COVID-19. Portal tersebut dapat menghimpun data para peneliti yang mengembangkan penelitian tentang virus corona.

Portal Sinta COVID-19 berisi kumpulan aktivitas peneliti Indonesia berupa riset dan kekayaan intelektual terkait COVID-19, baik berupa publikasi, hak cipta, produk, maupun bentuk kekayaan intelektual lain. Semua peneliti Indonesia dapat menyumbangkan karyanya melalui akun author Sinta.

Berdasarkan data yang tercantum dalam portal tersebut, terdapat beberapa penelitian terbaru. Di antaranya Rancang Bangun Mesin Humidifier sebagai Proteksi Pencegahan COVID-19 dengan Cairan Disinfektan Alami Sereh Wangi, Carotenoids from Female Sally Lightfoot Crab Carapace as Potential Anti-Sars-CoV-2 Compounds, Sistem Pendeteksi Suhu Tubuh Manusia sebagai deteksi awal COVID-19 berbasis MCU and Internet of Things (IoT), dan Propolis Indonesia untuk Infeksi COVID-19.

Dalam portal tersebut juga tercantum beberapa publikasi terbaru. Di antaranya Disaster Communications for Handling Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) in Indonesia, Review and analysis of current responses to COVID-19 in Indonesia: Period of January to March 2020, Interleukin-6 as a Potential Biomarker of COVID-19 Progression, Interleukin-6 Levels of Children with SARS-CoV-2 Infection, dan Crucial Laboratory Parameters in COVID-19 Diagnosis and Prognosis: An Updated Meta-Analysis.

Baca Juga: Kemenristek Bangun Portal Sinta COVID-19, Peneliti Diminta Kontribusi

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya