[UPDATE] 6,5 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona 

Amerika Serikat masih menjadi episenter COVID-19 dunia

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 6,5 juta orang di seluruh dunia dinyatakan positif terjangkit virus corona atau COVID-19, seperti laporan di laman World O Meter pada Kamis (4/6) pagi. 

Angka kasus COVID-19 secara global hingga pukul 08.00 WIB mencapai 6.567.058 kasus. Kasus tertinggi tercatat berada di Amerika Serikat, dengan total kasus 1.901.783 kasus.

Lalu, bagaimana dengan kondisi di negara lain?

1. Sebanyak 387.900 orang di dunia telah meninggal akibat COVID-19

[UPDATE] 6,5 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona Dokter Hu Weifeng meninggal karena COVID-19 (Website/english.cctv.com)

Berdasarkan laporan yang sama, total kasus kematian akibat COVID-19 mencapai angka 387.900 kasus. Sedangkan, kasus sembuh tercatat mencapai 3.164.253 orang.

Dari laman yang sama, tercatat kasus yang terinfeksi saat ini berdasarkan catatan kasus aktif mencapai 3.014.905 kasus. Dua persen di antaranya berada di fase serius atau kritis, yaitu 54.201 kasus.

Baca Juga: [LINIMASA-3] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

2. Amerika Serikat masih menjadi episentrum dunia untuk kasus COVID-19

[UPDATE] 6,5 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona ilustrasi tenaga medis (IDN Times/Candra Irawan)

Sementara, episentrum kasus COVID-19 masih berada di Amerika Serikat dengan kasus positif 1.901.783 kasus. Total kematian akibat COVID-19 mencapai 109.142 kasus, dan 688.670 kasus sembuh.

Menyusul negeri Paman Sam, Brasil menjadi negara kedua dengan jumlah kasus tertinggi di angka 584.562 kasus dan total kematian 32.568 kasus.

3. Daftar 10 negara di dunia dengan kasus positif COVID-19 tertinggi

[UPDATE] 6,5 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona Ilustrasi tenaga medis dengan APD Lengkap. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Tiongkok yang semula menjadi titik awal penyebaran COVID-19 dan berada di puncak negara dengan kasus positif tertinggi, kini pelan-pelan berada di peringkat bawah. Hal itu seolah menunjukkan kepada dunia bahwa kebijakan karantina wilayah total yang mereka terapkan sudah berhasil.

Bahkan, sejak awal April lalu, lockdown di Kota Wuhan, Tiongkok, tempat kali pertama virus itu berasal, sudah dicabut. 

Berikut adalah 10 negara di dunia dengan kasus positif COVID-19 tertinggi berdasarkan data dari World O Meter:

1. Amerika Serikat: 1.901.783 kasus; 109.142 (meninggal dunia); 688.670 (sembuh)

2. Brazil: 584.562 kasus; 32.568 kasus (meninggal dunia); 266.132 (sembuh)

3. Rusia: 432.277 kasus; 5.215 (meninggal dunia); 195.957 (sembuh)

4. Spanyol: 287.406 kasus; 27.128 (meninggal dunia); tidak diketahui secara pasti (sembuh)

5. Inggris: 279.856 kasus; 39.728 (meninggal dunia); tidak diketahui secara pasti (sembuh)

6. Italia: 233.836 kasus; 33.601 (meninggal dunia); 160.938 (sembuh)

7. India: 216.824 kasus; 6.088 (meninggal dunia); 104.071 (sembuh)

8. Jerman: 184.425 kasus; 8.699 (meninggal dunia); 167.300 (sembuh)

9. Peru: 178.914 kasus; 4.894 (meninggal dunia); 72.319 (sembuh)

10. Turki: 166.422 kasus; 4.609 (meninggal dunia); 130.852 (sembuh).

4. Gejala dan cara mencegah virus corona

[UPDATE] 6,5 Juta Orang di Dunia Terinfeksi Virus Corona Warga mengantre untuk tes sam nukleat di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada 16 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama Virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, maupun ibu menyusui. Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh Virus Corona. Kendati, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. Sebaliknya, rata-rata angka kematian akibat corona berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) per Selasa (17/3), sebesar 4,07 persen. Sementara di Indonesia, hingga Kamis (19/3) mencapai 8,37 persen.

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif Corona tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan napsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering Mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni Hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi web resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: [Update] Kasus Virus Corona di Dunia Sudah 6 Juta, Amerika Tertinggi

Topik:

  • Rochmanudin
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya