[UPDATE] Banjir Bandang Sentani Papua: 104 Orang Meninggal, 206 Hilang

Jumlah korban banjir Sentani diprediksi akan terus bertambah

Jakarta, IDN Times - Korban meninggal dunia akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura, Papua, mencapai 104 orang. Sebanyak 44 jenazah masih berada di RS Bhayangkara, Kota Jayapura. Data tersebut dihimpun hingga Selasa (19/3) pukul 20.00 WIT.

Baca Juga: KLHK: Hutan Alam di Gunung Cycloop Jayapura Bukan Penyebab Banjir

1. Jumlah korban diprediksi akan terus bertambah

[UPDATE] Banjir Bandang Sentani Papua: 104 Orang Meninggal, 206 Hilang

Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi mengatakan, jumlah tersebut kemungkinan akan terus meningkat karena pencarian masih terus dilakukan. Berdasarkan laporan warga, jumlah korban hilang mencapai ratusan orang.

"Jumlah pengungsi saat ini mencapai 8.773 orang yang tersebar di 18 titik," kata Aidi seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/3).

2. Pengungsi terbanyak di kawasan perkantoran Pemda Jayapura

[UPDATE] Banjir Bandang Sentani Papua: 104 Orang Meninggal, 206 HilangDok. BNPB

Aidi menjelaskan, pengungsi terbanyak berada di kawasan perkantoran Pemda Jayapura, yakni di gunung merah yang mencapai sekitar 1.391 orang. Guna meringankan beban para pengungsi, Kodam Cenderawasih sudah membuka dapur yang mampu melayani 3.500 orang untuk setiap kali makan baik pagi, siang, atau malam.

“Sebanyak 700 personel TNI dikerahkan untuk membantu meringankan masyarakat yang terkena banjir bandang sejak Sabtu (16/3) di Kabupaten Jayapura,” kata Aidi.

3. Sebanyak 206 orang hilang dan 159 luka-luka

[UPDATE] Banjir Bandang Sentani Papua: 104 Orang Meninggal, 206 HilangDok. BNPB

Sementara, jumlah korban hilang sesuai laporan dari keluarga dan masyarakat sebanyak 206 orang, terdiri dari 75 orang dilaporan di Pos Induk Sentani dan 131 laporan di Bid Dokkes Polda Papua dari keluarga dan masyarakat. Kemudian, sebanyak 159 orang luka-luka terdiri dari 84 orang luka berat dan 75 orang luka ringan.

"Jumlah pengungsi terus bertambah. Banyak masyarakat yang memilih tinggal di pengungsian karena trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan. Akibatnya di beberapa titik pengungsian berjubel pengungsi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

4. Ratusan rumah rusak berat

[UPDATE] Banjir Bandang Sentani Papua: 104 Orang Meninggal, 206 HilangDok.BNPB

Dapur umum, pos pelayanan kesehatan, dan posko sudah didirikan. Namun masih diperlukan beberapa kebutuhan mendesak seperti MCK, air bersih, makanan, matras, selimut, pakaian layak, genset, peralatan dapur, psikososial, dan sebagainya.

Data dampak kerugian dan kerusakan juga terus bertambah seiring masuknya data laporan ke posko. Kerugian sementara akibat bencana banjir bandang di Sentani meliputi 350 unit rumah rusak berat,  3 unit jembatan rusak berat, 8 unit drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat, dan 1 unit pasar rusak berat.

"Untuk data korban terdampak adalah 11.725 KK yang terdapat di tiga distrik (kecamatan) yaitu Distrik Sentani, Waibu, dan Sentani Barat," ujar Sutopo.

5. Kebutuhan pengungsi segera dipenuhi

[UPDATE] Banjir Bandang Sentani Papua: 104 Orang Meninggal, 206 HilangDok.IDN Times/Istimewa

Kepala BNPB Doni Monardo memimpin langsung rapat koordinasi sekaligus evaluasi penanganan bencana banjir bandang Sentani di Jayapura. Didampingi Kepala Basarnas dan Wakil Gubernur Papua, Kepala BNPB menyampaikan langsung evaluasi tinjauan lapangannya hari ini.

Doni mengatakan, hal yang terpenting saat ini adalah mengelola pengungsi dan jangan sampai ada yang mengeluh.

"Kami akan memenuhi kebutuhan antara lain air bersih, MCK, selimut, dan matras. Logistik, makan dan bantuan-bantuan lainnya akan terus ditambah dari bantuan berbagai pihak. Unsur relawan, TNI, dan Polri akan disiagakan di setiap titik pengungsian. Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian," ujarnya.

Selama masa tanggap darurat 14 hari, setiap hari pukul 20.00 WIT akan ada rapat koordinasi di kantor Bupati Jayapura yang dipimpin Kalaksa BPBD Pemprov Papua.

Kepala Basarnas Bagus Puruhito mengatakan, akan terus membantu dalam pencarian orang hilang dan akan mengecek dan meningkatkan pencarian korban.

"Kami juga membutuhkan peralatan berat (eksavator) untuk evakuasi dan pencarian korban" ujarnya.

Baca Juga: Sentani Diterjang Banjir Bandang, 89 Orang Meninggal, 206 Hilang

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya