WVI Beri Bantuan Non-Tunai bagi Warga Terdampak Bencana Sulteng

Lebih dari 3.000 orang mendapatkan manfaat BNT

Palu, IDN Times – Menuju delapan bulan pasca-gempa berkekuatan 7,4 magnitudo, tsunami, serta likuifaksi melanda Palu, Sigi, dan Donggala di Provinsi Sulawesi Tengah, kini masyarakat terdampak berangsur pulih dan bangkit. Dalam fase pemulihan pasca-bencana, Wahana Visi Indonesia (WVI) terus berkomitmen mendampingi masyarakat untuk berdaya hingga September 2020.

Salah satu upaya yang dilakukan WVI untuk mendukung pemberdayaan masyarakat ialah melalui program bantuan non-tunai (BNT). Implementasi program ini ialah upaya dalam peningkatan ekonomi warga pasca-gempa dan tsunami.

Melalui program ini, terdapat sejumlah aktivitas yang dilakukan meliputi pembersihan lahan pertanian, pembangunan sumur dangkal untuk irigasi, serta penanaman bibit tomat, bawang merah, jagung, dan cabe.

1. Lebih dari 3.000 orang mendapatkan manfaat BNT

WVI Beri Bantuan Non-Tunai bagi Warga Terdampak Bencana SultengIDN Times/Indiana Malia

Lebih dari 3.000 orang di lebih dari 40 desa telah mendapatkan manfaat dari program BNT. Salah satunya masyarakat di Desa Lolu, Kecamatan Sigi Biromaru.

Melalui program ini, masyarakat bahu-membahu membersihkan reruntuhan, mengelola lahan pertanian, dan menggali sumur bor untuk persediaan air bagi lahan pertanian mereka. Selama 12 hari bekerja, masyarakat mendapatkan Rp900 ribu dari program BNT.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Sekolah di Sulteng, AMD Donasi Perangkat Teknologi

2. Penerima BNT bisa menabung hingga membuka usaha cuci motor

WVI Beri Bantuan Non-Tunai bagi Warga Terdampak Bencana SultengIDN Times/Indiana Malia

Salah satu penerima manfaat, Safriandi, mengungkapkan mampu menabung seluruh pendapatan yang ia peroleh untuk membuka usaha cuci motor.

“Semua bantuan ini sangat menolong kami. Saya tidak hanya memulai usaha sendiri tapi juga kembali bekerja sebagai petani,” ujar Safriandi.

Bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, sebanyak 200 petani lainnya juga mendapat pelatihan teknis dan pengetahuan agrikultur sebagai persiapan memasuki musim tanam di bulan Mei.

3. WVI mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat

WVI Beri Bantuan Non-Tunai bagi Warga Terdampak Bencana SultengIDN Times/Indiana Malia

Untuk mendukung akuntabilitas dan integritas dalam penyaluran bantuan, WVI menggunakan sistem LMMS (Last Mile Mobile Solution) untuk pendataan dan registrasi. Hal ini bertujuan agar bantuan dapat tepat sasaran serta mengindari adanya praktek kecurangan. Program bantuan non-tunai menjadi peluang warga untuk bisa kembali bangkit menata hidup.

“Wahana Visi Indonesia turut mendukung kebangkitan ekonomi bagi masyarakat terdampak di wilayah ini. Program ini merupakan wujud komitmen dan dukungan kami bagi optimalisasi pemulihan masyarakat terdampak bencana di Sulawesi Tengah,” jelas Munawar, Livelihood Coordinator, WVI.

Respons gempa bumi dan tsunami Sulawesi Tengah oleh WVI telah berlangsung lebih dari enam bulan dan telah menjangkau lebih dari 104.000 orang yang 39.000 di antaranya adalah anak-anak. Dalam fase transisi dari tahap respons menuju ke pemulihan, kegiatan mulai fokus terhadap intervensi perekonomian berkelanjutan melalui penyediaan peluang pengembangan keterampilan dan penyediaan akses pasar.

4. WVI turut membangkitkan kesejahteraan masyarakat

WVI Beri Bantuan Non-Tunai bagi Warga Terdampak Bencana SultengIDN Times/Indiana Malia

Wahana Visi Indonesia (WVI) adalah yayasan sosial kemanusiaan Kristen yang bekerja untuk kesejahteraan anak. WVI selalu berupaya membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak, keluarga, dan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, terinspirasi dari nilai-nilai Kristiani dan mendedikasikan diri untuk bekerja sama dengan masyarakat paling rentan tanpa membedakan agama, ras, etnis, dan gender.

Wahana Visi Indonesia sebagai organisasi kemanusiaan fokus anak turut melakukan respons tanggap bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan melakukan distribusi pangan dan perlengkapan non-pangan, intervensi dukungan kesehatan, pembentukan sekolah semi permanen, dukungan psikososial bagi anak-anak, penyediaan air dan sanitasi bersih, dan lain sebagainya.

Sebelum kegiatan respons ini, WVI telah menjalankan program pengembangan masyarakat fokus anak sejak tahun 2009, dan program itu terus berlanjut hingga saat ini. Wilayah kerja program pengembangan masyarakat WVI di Sulawesi Tengah saat ini adalah di Kab Sigi, Kota Palu, Kab Donggala, Kab Parigi Moutong, dan Kab Tojo Una-Una.

Baca Juga: Bersama Peace Winds Japan, ACT Bangun 160 Unit Shelter di Palu

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya