13 Siswa SD di Depok Jadi Korban Pelecehan Seksual

“Pemerintah Kota Depok Kecolongan?”

Depok, IDN Times - Seorang oknum guru berinisial WA (23 tahun) Sekolah Dasar di Depok dilaporkan ke Kepolisian oleh sejumlah waili murid lantaran diduga melakukan pelecehan seksual terhadap 13 siswa.

WA melakukan pelecehan di dalam kelas. Ia diduga telah melakukan perbuatna bejat tersebut sejak 2016. “Modus yang juga dilakukan adalah mengajak anak-anak berenang dan jalan-jalan,” tulis KPAI dalam keterangan pers, Senin (11/6).

1. KPAI menurunkan tim untuk melakukan penanganan.  

13 Siswa SD di Depok Jadi Korban Pelecehan SeksualIDN TImes/Irfan Fathurohman

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menurunkan tim untuk melakukan pengawasan langsung ke Kepolisian pada Senin, (11/6). Pengawasan dilakukan untuk mendalami kasus sekaligus meminta progres penanganan. Tim terdiri dari Susanto (Ketua KPAI) dan Retno Listyarti (Komisioner bidang Pendidikan). "KPAI juga akan bertemu pelaku untuk mendalami profil guru sebelum dan selama menjadi pendidik,” ujar Susanto, Ketua KPAI.

2. KPAI ajak masyarakat mengendus modus terkini  

13 Siswa SD di Depok Jadi Korban Pelecehan SeksualIDN TImes/Irfan Fathurohman

KPAI mengajak masyarakat untuk mengetahui trend modus terkini yang dilakukan terduga pelaku. Hal ini dinilai penting diketahui publik agar meningkatkan kewaspadaan sekolah. 

“Info yang diperoleh KPAI menunjukan dugaan kuat bahwa pelaku melakukan perbuatan tidak senonohnya saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung di dalam kelas, antara Iain mengajak anak-anak nonton bareng film porno dari handphonenya, dan mengajari anak-anak senam tangan (masturbasi),” urai Retno Listyarti, Komisioner KPAI Bidang Pendidikan.

Retno menambahkan,”Bahkan setiap jam pelajaran Bahasa Inggris terduga pelaku memisahkan anak-anak perempuan dan anak laki-Iaki di dua kelas yang berbeda. KPAI akan mendalami lebih jauh mengapa pihak sekolah tidak curiga dengan pemisahan keias ini.”

3. Pemerintah Kota Depok kecolongan?  

13 Siswa SD di Depok Jadi Korban Pelecehan SeksualIDN Times/ir

Wali Kota Depok Mohammad Idris mengatakan kejadian ini sebenarnya sudah diketahui. Ia membantah jika Pemerintah Kota Depok dianggap kecolongan.

“Sebenernya ini sudah tercium, 3 hari sebelum kejadian. Ada laporan dari salah satu orangtua korban kepada Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Depok,” kata Idris saat memantau pemberangkatan mudik gratis di Terminal Jatijajar, Tapos, Depok (11/6).

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya