Datangi Dewan Pers, Demokrat Persoalkan Artikel Asia Sentinel

Alamat kantor Asia Sentinel dinilai tidak jelas

Jakarta, IDN Times - Ramai diwartakan soal pemberitaan di Asia Sentinel yang menyatakan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan pencucian uang dalam kasus bail-out Bank Century, Sekjen Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mendatangi Dewan Pers, Senin (17/9).

“Yang kita adukan adalah Asia Sentinel yang disebut media asing yang berada di Hong Kong,” kata Hinca yang tiba di Gedung Dewan Pers pada pukul 9:30 WIB.

Baca Juga: KPK Minta Kemenkumham Cek Kebenaran Soal Sel Palsu Novanto-Nazaruddin

1. Artikel Asia Sentinel yang ditulis John Berthelsen sepenuhnya fitnah

Datangi Dewan Pers, Demokrat Persoalkan Artikel Asia SentinelIDN Times/Irfan Fathurohman

Hinca mengatakan tudingan Asia Sentinel bahwa pemerintahan SBY melakukan pencucian uang sepenuhnya fitnah. Sumber berita tersebut, kata Hinca, diambil dari materi gugatan persidangan di Mauritius antara Weston Capital vs LPS yang sama sekali tidak menyebut SBY dan Partai Demokrat.

“Jika isi gugatan Weston Capital itu benar dan niatnya bukan untuk mencemarkan nama baik SBY, maka kami persilahkan gugatan ini diajukan di Indonesia. Dan kami siap menghadapinya. Karena kami yakin sepenuhnya tuduhan itu tidak benar dengan menuduh ‘Century Bank SBY’ dan ‘SBY mencuci uang US$ 12 Billion’,” kata Hinca kepada Dewan Pers saat melakukan pertemuan.

John Berthelsen sendiri sudah pernah menulis soal isi gugatan antara Weston dengan LPS ini pada November 2017 dan di dalamnya sama sekali tidak menyebut nama SBY dan Partai Demokrat.

Baca Juga: Rayakan Ulang Tahun Demokrat, Ini Isi Pidato Politik SBY Malam Nanti

2. Hinca menyayangkan artikel Asia Sentinel tentang SBY itu timbul tenggelam

Datangi Dewan Pers, Demokrat Persoalkan Artikel Asia SentinelIDN Times/Irfan Fathurohman

Hinca mengatakan artikel yang diterbitkan oleh Asia Sentinel pada 11 September itu sempat hilang dari laman Asia Sentinel namun kemudian muncul lagi pada 15 dengan jadwal yang berbeda.

“Artikel ini muncul tanggal 11 September, kemudian hilang dan update lagi tanggal 15 jam 23:00 dengan judul yang berbeda, ini yang buat saya jadi bingung, kalau media cetak jelas fisiknya, kalau online ini bagai mana, Pak? Jadi bingung kami,” kata Hinca.

3. Asia Sentinel tidak memiliki alamat yang jelas

Datangi Dewan Pers, Demokrat Persoalkan Artikel Asia SentinelIDN Times/Irfan Fathurohman

Hinca juga mempermasalahkan soal status media Asia Sentinel ini, menurutnya, media yang berada di Hong Kong ini tidak memiliki alamat yang jelas di dalam websitenya.

“Ini jadi ada tapi tak ada, ada dan tiada, tidak nyata tapi nyata,” pungkas Hinca.

Baca Juga: Pemberitaan Asia Sentinel Sudutkan SBY, Demokrat Lapor Dewan Pers

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya