Keren! Kecintaan pada Lingkungan Melahirkan Ide Sepeda Kayu

Ada rangka sepeda kayu berbentuk pulau

Depok, IDN Times - Berbicara tentang ide kreatif yang unik, tentunya banyak orang yang mampu melahirkan itu. Namun, mereka hanya sedikit yang mampu mewujudkan. 

“Kalau kata komedian Panji bilang, lebih baik sedikit beda, dari pada sedikit lebih baik,” ucap Didi, pemilik sekaligus pendiri Kayuh Indonesia kepada IDN Times (29/3) lalu.

1. Berawal dari kecintaan terhadap lingkungan

Keren! Kecintaan pada Lingkungan Melahirkan Ide Sepeda KayuIDN Times/Irfan Fathurohman

Pria bernama lengkap Didi Diarsa Adiana ini menuturkan potensi kekayaan Indonesia yang begitu tinggi, seperti kayu yang berlimpah ruah, dapat dimanfaatkan untuk karya seni yang memiliki nilai jual tinggi.

“Ide awalnya sih sebenernya karena saya cinta lingkungan, jadi saya melihat kayu-kayu yang melimpah itu dapat dimanfaatkan dengan baik, dari pada kebuang dan jadi polusi kalau dibakar,” tutur Didi.

Baca juga: Datangi Balai Kota, Komunitas Sepeda Tuntut Sandiaga 4 Hal

2. Respons atas kegelisahan terhadap kemacetan di Jakarta

Keren! Kecintaan pada Lingkungan Melahirkan Ide Sepeda KayuIDN Times/Irfan Fathurohman

Didi mengungkapkan, usaha pembuatan sepeda kayu telah dimulai sejak setahun lalu. Ide kreatif tersebut selain atas dasar kecintaan terhadap lingkungan, juga berawal dari kegelisahan atas persoalan kemacetan di Jakarta.

Menurut Didi, persoalan kemacetan bisa diatasi dengan bersepeda sebagai pola hidup masyarakat. Dia mencontohkan, negara Eropa menggunakan sepeda untuk mengatasi kemacetan dan ada beberapa sepeda yang materialnya terbuat dari kayu.

“Di Indonesia sebenarnya banyak potensi untuk mengurangi masalah tadi (kemacetan), namun sedikit orang yang berpikir ke sana,” ucap pria 40 tahun itu.

Didi menuturkan semakin tingginya populasi sepeda di suatu negara, adalah satu bentuk kesadaran warga menjaga kelestarian lingkungan. Di Indonesia, hal itu tidak terjadi.

Generasi muda di negara pembuat sepeda motor seperti Jepang, kata Didi, justru telah beralih menggunakan sepeda yang terbuat dari bambu. Karena itu, minat masyarakat bersepeda perlu dibangkitkan dengan cara yang unik.‎

"Kita mencoba menggagas kultur sepeda yang unik," ujar dia.

Didi akhirnya memilih membuat sepeda berbahan kayu karet, karena menurutnya kayu jenit ini memiliki kelenturan sehingga mudah dibentuk. 

3. Frame sepeda kayu berbentuk pulau

Keren! Kecintaan pada Lingkungan Melahirkan Ide Sepeda KayuIDN Times/Irfan Fathurohman

Didi juga merancang sejumlah model frame atau kerangka sepeda yang unik, di antaranya ada yang berbentuk pulau Bali, Jakarta, Barcelona, hingga Tokyo. 

“Banyak orang yang gak kepikiran dengan sebuah desain, seperti ini, ini bentuk pulau Bali, dan banyak lagi bentuk pulau lainya,” turur Didi sambil menunjuk sepeda dengan kerangka pulau Bali.

Tak hanya itu, Didi juga mengklasifikasikan beberapa tipe sepeda kayu hasil karyanya. Seperti sepeda kayu Bali, Mini Fello, sepeda kayu lipat, dan sepeda kayu listrik.

4. Didi berniat memproduksi sepeda kayu secara massal

Keren! Kecintaan pada Lingkungan Melahirkan Ide Sepeda KayuIDN Times/Irfan Fathurohman

Sepeda-sepeda karya Didi memang masih berupa prototype atau belum diproduksi secara massal. Pengerjaan dilakukan berdasarkan pesanan semata.

Didi pun berniat memproduksi sepeda kayunya secara massal, karena kini sudah menemukan pangsa pasarnya. Yang mengejutkan bukan hanya komunitas sepeda, tapi para penikmat seni dan pecinta lingkungan.

“Di awal memang kita salah, kirain sepeda kayu ini akan disukai oleh komunitas sepeda, ternyata tidak. Justru malah seniman dan pecinta lingkungan target pasar besar kita,” ucap Didi.

Didi menjual sepeda kayunya seharga Rp3,5 juta hingga Rp11 juta. Khusus, untuk kerangka sepeda yang berbentuk pulau Bali dibandrol dengan harga Rp7 juta.

Baca juga: Sandi Beri Sepeda dan Mukena pada Cucu Korban Proyek Rusun Pasar Rumput

Topik:

Berita Terkini Lainnya