Mengapa Perlu Dibangun UIII? Ini Penjelasan Menag

UIII memiliki tujuh fakultas

Depok, IDN Times - Presiden Joko 'Jokowi' Widodo hari ini meletakkan batu pertama pembangunan kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Presiden Jokowi juga telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2016 tentang Pendirian UIII. Universitas ini diharapkan bisa menjadi pusat peradaban Islam di Indonesia, sebagai negara dengan umat Muslim terbanyak di dunia.

1. UIII hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global

Mengapa Perlu Dibangun UIII? Ini Penjelasan MenagIDN Times/Irfan Fathurochman

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sering mendapat pertanyaan sejak Perpres No 57 Tahun 2016 itu diterbitkan: mengapa perlu membangun lagi sebuah universitas Islam baru di Indonesia? Bukankah sudah ada puluhan perguruan tinggi Islam negeri dan bahkan ratusan kampus Islam swasta?

"UIII dibangun tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan domestik di bidang pendidikan tinggi Islam. Lebih dari itu, UIII hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat global, dan sekaligus untuk meneguhkan kepemimpinan Indonesia di dunia Islam internasional," kata Lukman dalam sambutan acara peletakkan batu pertama kampus UIII di Cimanggis, Depok, Selasa (5/6).

2. UIII hanya membuka tingkat pendidikan magister dan doktor

Mengapa Perlu Dibangun UIII? Ini Penjelasan MenagIDN Times/Irfan Fathurochman

Menag menjelaskan UIII hanya akan membuka tingkat pendidikan magister dan doktor. UIII dibangun di atas tiga nilai dasar yang akan mewarnai keseluruhan aktifitasnya yakni nilai-nilai keislaman, wawasan, dan proyeksi global, serta nilai-nilai keindonesiaan.

Berbeda dengan kampus-kampus Islam yang sudah ada, kata Menag, UIII diproyeksikan tidak hanya sebagai institusi pendidikan yang berfungsi untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar, riset, dan pengabdian masyarakat.

Lebih dari itu, lanjut Lukman, pembangunan kampus ini adalah upaya untuk membangun peradaban Islam Indonesia, serta menjadi kontribusi terhadap peradaban global melalui jalur pendidikan.

3. Dunia mengapresiasi Muslim Indonesia

Mengapa Perlu Dibangun UIII? Ini Penjelasan MenagIDN Times/Irfan Fathurochman

Menurut Menag, dunia mengapresiasi Muslim Indonesia yang memiliki kemampuan mengelola keragaman budayanya, menjaga toleransi, dan keharmonisan antarwarganya.

"Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, peradaban Islam Indonesia menjadi salah satu pusat perhatian dunia. Secara umum, dunia mengapresiasi Muslim Indonesia yang memiliki kemampuan mengelola keragaman budayanya, menjaga toleransi dan keharmonisan antarwarganya," kata dia.

Dan yang terpenting, menurut Lukman, Muslim Indonesia terbuka terhadap nilai-nilai universal demokrasi dan hak-hak asasi manusia. Sehingga hal ini telah memikat dunia Muslim untuk belajar dan mengambil inspirasi dari Indonesia.

4. UIII akan memfasilitasi berdirinya pusat peradaban Islam

Mengapa Perlu Dibangun UIII? Ini Penjelasan MenagIDN Times/Irfan Fathurochman

Untuk itu, Lukman menyebutkan, UIII nantinya tak hanya memiliki fakultas dan perpustakaan layaknya kampus. Kampus ini juga akan memfasilitasi berdirinya pusat peradaban Islam, pusat kajian strategis Islam, pusat studi kawasan Islam, serta museum seni dan budaya Islam, yang akan menjadi pusat preservasi ragam artefak serta manuskrip Islam Nusantara.

Selama ini, kata Lukman, jika internasional membicarakan peradaban Islam, yang selalu mengemuka adalah peradaban Islam Arab, Peradaban Islam Persia, atau Peradaban Islam Turki, tanpa menyebut peradaban Islam Indonesia.

Padahal, sejarah peradaban Islam Indonesia atau Nusantara telah melewati rentang waktu yang amat panjang selama berabad-abad, serta telah mewariskan satu karakter Islam wasathiyah (moderat), yang terbukti handal mengembangkan nilai-nilai Islam dalam lingkungan budaya yang plural dan toleran.

"Dengan dibangunnya kampus ini, kita harus pastikan bahwa kelak, perbincangan peradaban Islam di dunia akademik internasional tidak lagi hanya terbatas pada peradaban Islam di dunia Arab, Persia, atau Turki, melainkan termasuk dan tak terpisahkan di dalamnya peradaban Islam Indonesia," kata Menag.

Menag menyebutkan dalam rangka mensinergikan nilai-nilai keislaman dengan keilmuan, UIII juga tidak hanya akan mencetak sarjana, tapi juga menyiapkan imam-imam Muslim berkelas internasional, yang akan menjadi duta-duta perdamaian dunia, penyambung lidah inspirasi nilai-nilai Islam washatiyah Indonesia kepada dunia internasional.

5. UIII memiliki tujuh fakultas

Mengapa Perlu Dibangun UIII? Ini Penjelasan MenagIDN Times/Irfan Fathurochman

UIII akan memiliki tujuh fakultas yakni Kajian Islam (Islamic Studies), Ilmu Sosial (Social Sciences), Humaniora (Humanities), Pendidikan (Education), Ekonomi Islam (Islamic Economics and Finance), Sains (Sciences), serta Arsitektur dan Seni (Architecture and Fine Arts). Untuk tahun pertama, hanya tiga fakultas yang akan dibuka: Islamic Studies, Political Science, dan Education.

Kampus UIII akan dibangun di atas tanah seluas 142,5 hektare. Maksimal 30 persen dari lahan itu akan diisi dengan bangunan, sedangkan 70 persen adalah taman sebagai lahan hijau untuk menjaga keseimbangan alam. Taman ini akan difungsikan sebagai ruang hijau kawasan kampus dan Kota Depok, sekaligus tempat rekreasi warga UIII dan sekitarnya.

"Kampus UIII akan menjadi tempat strategis mengenalkan kekayaan dan keragaman tradisi Islam Indonesia yang moderat ke dunia internasional, karena 70 persen dari mahasiswanya akan berasal dari perwakilan berbagai negara," kata Lukman.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya