2 WNI Berhasil Melarikan Diri dari Abu Sayyaf, Kenapa Farhan Tidak?

Militer Filipina menyerbu markas Abu Sayyaf akhir pekan lalu

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Indonesia berhasil memulangkan dua WNI yang sempat disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf di Filipina. Namun, hingga kini Muhammad Farhan (24) masih ditawan kelompok tersebut.

"Setelah pembebasan pak Samiun dan pak Maharudin ini, kemarin saya melakukan komunikasi kembali dengan Menteri Pertahanan Filipina dan membahas mengenai upaya pembebasan satu sandera lagi yaitu Muhammad Farhan yang merupakan putra dari Pak Maharudin," kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Kantornya, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (26/12).

Retno menuturkan pemerintah Indonesia dan Filipina terus berkoordinasi untuk menyelamatkan Farhan secepat mungkin. Retno juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas gugurnya seorang prajurit Filipina dalam operasi pembebasan Samiun dan Maharudin.

Operasi pembebasan Maharudin Lunani (48) dan Samiun Maneu (27) berlangsung pada akhir pekan lalu, ketika militer Filipina menyerbu markas Abu Sayyaf di ujung selatan Pulau Mindanao, Filipina.

Baku tembak yang terjadi selama 30 menit di pegunungan Panamao, Jolo, itu menewaskan dua orang yakni tentara Filipina dan seorang anggota Abu Sayyaf.

Selama baku tembak, Samiun dan Maharudin berhasil melarikan diri dari Abu Sayyaf dan diselamatkan angkatan bersenjata Filipina.

Sementara itu, Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha enggan menjelaskan alasan mengapa Farhan tak bisa ikut dibebaskan dalam operasi militer tersebut.

"Kami tidak bisa menjelaskan detail soal itu karena kami masih berfokus untuk membebaskan satu sandera WNI lagi," kata Judha.

Kelompok Abu Sayyaf menangkap Maharudin, Farhan, dan Samiun ketika ketiganya tengah melaut dan memancing udang di Pulau Tambisan, Lahad Datu, Sabah pada 24 September lalu.

Sekitar pukul 23.58 waktu setempat, dua kapal kecil merapat dari bagian buritan dan tujuh orang bersenjata menaiki kapal tersebut.

Perairan itu memang dikenal rawan pembajakan dan penyanderaan oleh kelompok bersenjata dari selatan Filipina seperti Abu Sayyaf.

Baca Juga: Berlinang Air Mata, Sandera Abu Sayyaf Berkumpul Lagi dengan Keluarga

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya