5 Fakta Tabrakan Maut Pajero di Depan Menara Saidah, Tewaskan Pasutri

Seorang balita yang dibonceng korban, selamat

Jakarta, IDN Times - Tabrakan maut yang mengakibatkan pengendara motor, pasangan suami istri meninggal dunia terjadi di Jalan MT Haryono, tepatnya di depan Menara Saidah, Jakarta Selatan, Rabu, 25 Mei 2022 malam.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Sambodo Purnomo Yogo mengatakan, peristiwa ini melibatkan tiga mobil dan lima sepeda motor.

“Kecelakaan tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia, terus kemudian empat orang mengalami luka-luka,” kata Sambodo saat dikonfirmasi, Jumat (27/5/2022).

Berikut fakta-fakta tabrakan maut yang menewaskan pasutri di depan Menara Saidah.

Baca Juga: Sopir Pajero Sport Maut di Menara Saidah Usia 23 Tahun dan Warga DKI

1. Pajero Sport hitam diduga penyebab terjadinya kecelakaan

5 Fakta Tabrakan Maut Pajero di Depan Menara Saidah, Tewaskan PasutriKecelakaan beruntun di depan Menara Saidah, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Rabu (25/5/2022) malam. (Dok.istimewa)

Awal peristiwa itu terjadi usai diduga sebuah Sport Utility Vehicle (SUV) Pajero hilang kendali, saat lalu lintas padat. Pajero Sport dengan nomor polisi BP 1125 SS itu melaju dari arah Cawang menuju Pancoran.

Mobil yang dikenderai J yang masih berusia 23 tahun itu, tiba-tiba menabrak sejumlah kendaraan yang berada di depannya.

“Dugaan sementara kecepatan tinggi tidak karena memang kondisi lalin ramai diduga tidak dalam kecepatan tinggi,” ujar Sambodo.

2. Pasutri tewas di lokasi

5 Fakta Tabrakan Maut Pajero di Depan Menara Saidah, Tewaskan Pasutriilustrasi korban (IDN Times/Mardya Shakti)

Akibatnya, pasangan suami-istri tewas seketika di lokasi kejadian, dan empat orang lainnya, serta anak dari pasutri yang mengalami luka-luka dibawa ke Rumah Sakit Medistra dan Budi Asih untuk mendapatkan perawatan.

“Suami-istri (korban meninggal dunia). Luka-luka (empat orang) saat ini perawatan di Medistra dan Budi Asih,” kata Sambodo.

3. Polisi amankan pengendara Pajero

5 Fakta Tabrakan Maut Pajero di Depan Menara Saidah, Tewaskan PasutriIlustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Polisi saat ini sudah mengamankan sopir Pajero yang merupakan warga DKI Jakarta. Pengemudi mobil itu diamankan di Polda Metro Jaya seusai kecelakaan maut berlangsung.

Penyidik juga langsung melakukan tes urine terhadap J yang membawa Pajero seorang diri.

“Saat ini, sudah kami amankan dan kemudian masih dalam tahap proses pemeriksaan atau dimintai keterangan. Tadi malam dilaksanakan (tes urine) di RS Kramat Jati, namun hasil masih menunggu,” kata Sambodo.

4. Banyak korban pengendara motor tergencet

5 Fakta Tabrakan Maut Pajero di Depan Menara Saidah, Tewaskan PasutriIlustrasi kecelakaan IDN Times/Mardya Shakti

Sementara itu, salah seorang korban selamat, Kokoy, menceritakan bagaimana peristiwa mencekam itu berlangsung. Kokoy adalah sopir taksi Gamya, yang mobilnya ikut dihantam Pajero Sport dari belakang hingga ringsek.

"Awalnya, Pajero berhenti di posisi 200 meter dari belakang sini. Gak  lama kemudian terdengar suara teriakan, gak tahunya motor-motor itu ditabrak sama pengemudi Pajero itu. Lalu, mobil saya diseruduk," kata Kokoy.

Ketika itu, lanjut Kokoy, kondisi lalu lintas di lokasi ramai, bahkan cenderung padat. Kokoy tak tahu kenapa sopir Pajero Sport maut itu berjalan kencang, hingga menyeruduk tujuh motor sebelum menabrak taksi yang dikendarainya.

"Motor-motor itu kegencet mobil saya juga, satu motor kegencet, banyak luka-luka dan ada yang meninggal," ucapnya.

Baca Juga: Keluarga Korban Pajero Maut di Menara Saidah: Biayai Hidup Balita Itu

5. Keluarga korban minta pelaku membiayai anak pasutri yang meninggal dunia

5 Fakta Tabrakan Maut Pajero di Depan Menara Saidah, Tewaskan PasutriIlustrasi Tabrakan (IDN Times/Mardya Shakti)

Keluarga korban, Retno Lestari mengatakan, pihaknya sangat terpukul atas peristiwa kecelakaan itu. Pasutri beserta anaknya tersebut, sebenarnya hendak pulang ke Depok, usai menginap di rumah orang tuanya di Cipinang, Jakarta Timur.

Keluarga sedih, lantaran pasutri itu menjadi korban, dan meninggalkan anak semata wayang yang masih balita.

"Bagaimana ya, dia masih bayi, kini jadi yatim piatu. Mana anaknya dekat banget sama ayahnya. Kalau nangis panggil ayahnya terus," kata Retno, keluarga korban.

Pihak keluarga kemudian berharap pelaku bertanggung jawab atas perbuatannya. "Kami ingin pelaku bertanggung jawab, dan menanggung biaya hidup balita itu," katanya.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya