Anies Baswedan: Kebutuhan APD Jakarta Naik Drastis, 10.000 Per Hari
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan wakilnya Ahmad Riza Patria, menggelar pertemuan bersama tim pengawas COVID-19 DPR RI, Kamis (16/4). Dalam pertemuan tersebut, Anies menyebut, kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) di DKI Jakarta saat ini mencapai 10 ribu per hari.
"Sampai dengan minggu lalu, kebutuhan APD kita itu sekitar 5 ribu per hari, sekarang kebutuhan itu sudah meningkat tidak lagi 5 ribu per hari, tapi sekarang sudah menjadi 10 ribu per hari,” kata Anies.
1. Kebutuhan APD meningkat karena aktivitas penanganan pasien COVID-19 hingga pemulasaraan
Anies menjelaskan, kebutuhan APD ini meningkat drastis karena bukan hanya tenaga medis di rumah sakit, tapi aktivitas tim Puskesmas, laboratorium, pemulasaraan, dan petugas ambulans.
“Jadi secara umum memang kebutuhan APD sejauh ini terpenuhi, tapi sebetulnya demand-nya meningkat signifikan, dan ke depan kita harus bersiap untuk kebutuhan APD lebih tinggi lagi dari pada sekarang," ujar dia.
Baca Juga: Perpanjang PSBB Jakarta, Anies Usul Operasional KRL Disetop Sementara
2. Sebanyak 100 rumah sakit jadi tempat pasien positif COVID-19
Editor’s picks
Anies menjelaskan, dari 190 rumah sakit di Jakarta, pasien positif virus corona dirawat di 100 rumah sakit.
“Yang merawat pasien dalam pengawasan 172 rumah sakit, dari 190," ujar dia.
3. Secara prinsip semua pasien COVID-19 diterima rumah sakit di Jakarta
Anies menjelaskan secara umum seluruh rumah sakit di Jakarta menerima pasien dengan keluhan COVID-19. Namun, warga yang datang ke rumah sakit umum dengan gejala virus corona akan dirujuk langsung ke rumah sakit resmi penanganan COVID-19.
"Bila mereka datang di rumah sakit khusus memang dengan gejala khusus tak diterima. Rumah sakit khusus itu, rumah sakit ibu dan anak. Maka otomatis diminta ke rumah sakit lain," kata dia.
Baca Juga: Anies Baswedan: Tidak Disiplin PSBB, Makin Lama COVID-19 Selesai