Antisipasi Hepatitis Akut, Menkes: Rajin Cuci Tangan Saja 

Terdapat 15 kasus hepatitis akut di RI per Senin (9/5/2022)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Kesehatan mengumumkan terdapat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia per Senin (9/5/2022). Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, hepatitis akut ini menular lewat asupan makanan.

Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran hepatitis akut ini dengan rajin cuci tangan.

“Kalau bisa rajin cuci tangan saja supaya kita pastikan makanan yang masuk ke anak-anak kita, ini menyerang di bawah 16 tahun lebih banyak lagi di 5 tahun itu bersih,” kata Budi dalam jumpa persnya di YouTube Sekretariat Presiden.

1. Gejala pada pasien hepatitis akut

Antisipasi Hepatitis Akut, Menkes: Rajin Cuci Tangan Saja Ilustrasi virus HBV penyebab hepatitis (songofnaturalmedicine.com)

Adapun gejala yang ditemukan pada pasien-pasien ini adalah mual, muntah, diare berat, demam, kuning, kejang dan penurunan kesadaran.

“Ciri-cirinya kalau buang air besar, dan kemudian ada demam nah itu cek,” ujarnya.

Baca Juga: [BREAKING] Menkes: Ada 15 Kasus Hepatitis Akut Misterius di Indonesia

2. Indonesia bersama CDC AS dan Inggris melakukan penelitian

Antisipasi Hepatitis Akut, Menkes: Rajin Cuci Tangan Saja Ilustrasi hepatitis b (onhealth.com)

Saat ini Indonesia sudah berkoordinasi dan diskusi bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS dan Inggris. Penelitian pun sedang dilakukan untuk mendeteksi penyakit ini.

“Kemungkinan besar adalah Adenovirus F type 41 tapi ada juga kasus yang tidak adal Adenovirus-nya. Sehingga kita melakukan penelitian ini,” ujar dia.

3. Indonesia meningkatkan kewaspadaan terhadap hepatitis akut

Antisipasi Hepatitis Akut, Menkes: Rajin Cuci Tangan Saja ilustrasi virus hepatitis E (pei.de)

Kementerian Kesehatan telah meningkatkan kewaspadaan dalam dua pekan terakhir setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada kasus Hepatitis Akut yang menyerang anak-anak di Eropa, Amerika dan Asia, dan belum diketahui penyebabnya sejak 15 April 2022.

Kewaspadaan tersebut meningkat setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Ciptomangunkusumo Jakarta dengan dugaan Hepatitis Akut yang belum diketahui penyebabnya meninggal dunia, dalam kurun waktu yang berbeda dengan rentang dua minggu terakhir hingga 30 April 2022.

Ketiga pasien ini merupakan rujukan dari rumah sakit yang berada di Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Baca Juga: Menko Muhadjir: Biaya Pasien Hepatitis Akut Ditanggung BPJS Kesehatan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya