ASN di Nduga Beli 615 Peluru untuk KKB, Polisi Dalami Asal Uang

AM membeli peluru seharga Rp123 juta

Jakarta, IDN Times - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Rahmadani, mengatakan, pihaknya masih mendalami dana untuk pembelian 615 butir peluru yang diamankan di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua.
 
Dari pengakuan AM, ASN asal Kabupaten Nduga, amunisi tersebut dibeli Rp200 ribu per butir dengan total sebesar Rp123 juta.
 
"Belum diketahui asal dana untuk membeli amunisi," kata Faizal dikutip ANTARA, Senin (4/7/2022).

1. AM juga membawa satu pucuk pistol rakitan

ASN di Nduga Beli 615 Peluru untuk KKB, Polisi Dalami Asal UangIlustrasi Pistol (IDN Times/Mardya Shakti)

Faizal menjelaskan, penangkapan terhadap AM terjadi pada Rabu malam (29/6/2022) di Elelim saat anggota patroli mencurigai yang bersangkutan. Kemudian, dia merazia dan menemukan ratusan butir amunisi. Termasuk menemukan satu pucuk pistol rakitan.

Ia menjelaskan, AM merupakan salah seorang peluncur dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang bertugas mencari amunisi dan senjata api.

Baca Juga: Polda Papua Sebut 2 Senpi Dirampas KKB Nduga Pimpinan Egianus Kogoya

Baca Juga: Prajurit Marinir TNI AL Gugur dalam Serangan KKB di Nduga Papua

2. Polda Papua imbau anggota di pos pengamanan waspada

ASN di Nduga Beli 615 Peluru untuk KKB, Polisi Dalami Asal UangTentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM). (dok. TPNPB-OPM)

KKB, lanjut dia, memang sedang gencar mencari amunisi karena persediaan mereka mulai menipis. Hal tersebut dikarenakan terjadinya baku tembak dengan aparat keamanan dan menembak warga sipil.
 
Oleh karena itu, pihaknya meminta anggota yang bertugas di pos-pos untuk waspada guna menghindari jatuhnya korban dan kehilangan senjata serta amunisi.

3. AM masih menjalani pemeriksaan

ASN di Nduga Beli 615 Peluru untuk KKB, Polisi Dalami Asal UangIlustrasi tersangka (IDN Times/Mardya Shakti)

Saat ini, kata Faizal, AM yang kini berada di Wamena terus dimintai keterangan untuk mengungkap jaringannya.
 
"Belum diketahui amunisi tersebut dibeli dari mana? Apakah di Jayapura atau dari daerah lain di Papua," kata Faizal.

Baca Juga: 3 Anggota KKB Tembak Warga yang Sedang Olahraga di Aula DPRD Deiya

Baca Juga: TNI Baku Tembak dengan KKB di Kiwirok Papua, Seorang Prajurit Gugur 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya