[BREAKING] Bamsoet Mundur, Peluang Airlangga Jadi Ketum Golkar Moncer

Jakarta, IDN Times - Bambang Soesatyo menyatakan mundur dari bursa pencalonan ketua umum Partai Golkar. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mengatakan, dengan mundurnya Bamsoet, jalan aklamasi Airlangga Hartarto semakin lebar terpilih menjadi ketua umum.

“Kemungkinan besar arahnya kepada aklamasi. Mekanisme sesuai dengan AD/ART tetap harus dilalui. Proses persidangan tetap akan dilaksanakan,” kata Ace saat dihubungi, Selasa (3/12).

Bamsoet menyatakan keputusan mundur sebagai caketum Golkar adalah jalan terbaik. Ia juga mengimbau kepada semua pihak, termasuk loyalisnya agar menghormati keputusannya tersebut.

“Inilah cara Partai Golkar menyelesaikan masalah. Ketika senior kumpul dan menyampaikan saran dan pendapat, kami yang muda pasti patuh. Itulah cara Golkar menyelesaikan persoalan setajam apa pun,” kata Bamsoet di Kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (3/12).

Keputusan mundur, kata Bamsoet, berdasarkan kesepakatan dia dengan sejumlah elite Golkar, seperti Ketua Dewan Pembina Abu Rizal Bakrie, Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, Ketua Dewan Kehormatan Akbar Tanjung, dan tokoh Golkar lainnya Luhut Binsar Panjaitan.

“Untuk menjaga persatuan dan mendengarkan saran pendapat, nasihat para senior dan saya tidak bisa melawan nasihat-nasihat,” ujar Bamsoet.

Bamsoet yang kini menjabat ketua MPR telah mendaftarkan diri sebagai calon ketum Golkar, bersama delapan orang lainnya. Pertarungan perebutan kursi pucuk pimpinan Golkar ini rencananya akan dilakukan dalam Munas Golkar yang digelar mulai 3 hingga 6 Desember 2019.

Selain Bambang Soesatyo, delapan calon lainnya yang telah mendaftar yakni, Airlangga Hartanto, Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Achmad Annama, Indra Bambang Utoyo, Agun Gunandjar Sudarsa, Derek Lopatty, dan Aris Mandji. Bamsoet disebut sebagai calon kuat bersama Airlangga Hartarto.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini: http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: [BREAKING] Bamsoet Mundur dari Bursa Caketum Golkar karena Luhut