Bantah Kemenhan Beli Kapal Tiongkok, Dave: Kita Beli Pesawat Rusia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar, Dave Laksono membantah adanya rencana Kementerian Pertahanan akan membeli kapal patroli dari Tiongkok. Dalam perjalanan rapat bersama Komisi I, Dave menyebut tak ada pembahasan secara rinci Kemenhan akan membeli peralatan perang dari negara mana saja.
“Tapi memang ada pembahasan yang mencuat soal pesawat tempur kita beli dari Korea dan Rusia,” kata Dave saat dihubungi, di Jakarta, Senin (6/1).
1. Indonesia dan Tiongkok hanya kerja sama latihan militer
Saat disinggung soal kerja sama dengan Tiongkok, Dave memastikan Indonesia hanya sebatas dalam rangka pelatihan militer.
“Kita bukan jual beli peralatan, tapi kita dalam rangka pelatihan, pertukaran data militer,” ujar dia.
Baca Juga: TNI Sudah Patroli, Tapi Kapal Coast Guard Tiongkok Masih Ada di Natuna
2. Kemenhan bahas jumlah kebutuhan belanja
Kemenhan telah melakukan pembahasan secara tertutup terkait pengajuan anggaran dengan Komisi l pada Senin 11 November 2019 lalu. Dave menegaskan, Prabowo Subianto di dalam rapat hanya menggelontorkan jumlah kebutuhan Kemenhan.
“Karena Kemhan tidak mengajukan per item dibahas oleh DPR, secara gelondongan besar tidak spesifik membeli barang dari mana saja,” kata dia.
Editor’s picks
3. Indonesia seharusnya berhenti sementara melakukan kerja sama
Pasca pelanggaran Zona Ekonomi Eksklusif yang dilakukan oleh kapal Tiongkok di perairan Natuna, Dave menyarankan Indonesia untuk tidak melakukan kerja sama militer hingga Tiongkok berjanji tidak akan mengganggu kedaulatan Indonesia.
“Sejak agresi kemarin sebaiknya dipertimbangkan dulu untuk melakukan kerja sama militer,” ujarnya.
4. Indonesia akan memproduksi sendiri kapal patroli
Senada dengan Dave, Wakil Menteri Pertahanan Wahyu Sakti Trenggono membantah bahwa Indonesia akan membeli kapal patroli dari Tiongkok. Menurutnya, Indonesia tidak akan membeli kapal patroli melainkan hendak memproduksinya sendiri.
"Kapal patroli dari mana? Kita bikin," kata Trenggono di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (6/1).
Indonesia akan memproduksi dua jenis kapal patroli. Masing-masing jenis terdiri dari dua unit yang akan diproduksi.
"Kita bikin. Bikin dalam negeri. Ada dua jenis, yang satu Fregat dan OPV. Jadi dua sama dua, empat jadi," tutur Trenggono.
Baca Juga: Kapal Tiongkok Masuk Natuna, Jokowi: Tak Ada Tawar Menawar!