Banyak Tokoh Deklarasi KAMI, Politikus PDIP: Mereka Barisan Sakit Hati

Deklarasi KAMI dianggap langgar protokol kesehatan

Jakarta, IDN Times - Jajaran pengurus cabang PDI Perjuangan merespons deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), yang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta, Selasa (18/8/2020). Deklarasi tersebut dinilai sekadar manuver politik mengatasnamakan penyelamatan rakyat, sebab para peserta saja tak mengikuti protokol kesehatan COVID-19.

“Jangankan menyelamatkan Indonesia, menjaga disiplin deklarasi dengan mematuhi protokol COVID-19 saja tidak bisa. Bandingkan dengan upacara HUT Kemerdekaan RI oleh DPP PDI Perjuangan di Lapangan Banteng, yang sangat tertib dan berdisiplin," kata Ketua DPC PDIP Kota Tangerang Selatan Wanto Sugito, dalam keterangan tertulis, Selasa (18/8/2020).

1. Deklarator KAMI mengedepankan manuver politik ketimbang protokol kesehatan

Banyak Tokoh Deklarasi KAMI, Politikus PDIP: Mereka Barisan Sakit HatiDeklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)

Wanto mengatakan kredibilitas KAMI sudah tergerus dengan sendirinya oleh karakter para pengusungnya, yang lebih mengedepankan manuver politik. Dalam konteks itu, ia menyatakan kader PDIP percaya rakyat sudah semakin cerdas. Rakyat punya intuisi kolektif guna membedakan mana pemimpin yang mumpuni dan bekerja keras untuk negeri.

"Rakyat bisa membedakan yang mana yang niat jadi pemimpin, tapi nyatanya hanya mengejar mimpi. Kami meragukan maksud deklarator KAMI, kecuali hanya sebagai representasi mewakili barisan sakit hati," kata dia.

Baca Juga: Seperti Kampanye, Gatot Nurmantyo hingga Din Syamsuddin Deklarasi KAMI

2. Deklarasi KAMI dianggap kental nuansa post power syndrome

Banyak Tokoh Deklarasi KAMI, Politikus PDIP: Mereka Barisan Sakit HatiSuasana saat Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Selasa (18/8/2020) di Taman Proklamasi (Youtube.com/realitaTV)

Terlebih, Wanto mengatakan, rakyat paham bagaimana sosok Rizal Ramli, Amien Rais, Rocky Gerung, dan beberapa tokoh deklarator lainnya. Alasan menyelamatkan Indonesia juga dinilainya hanya sebagai bentuk oposan terhadap Presiden Joko "Jokowi" Widodo.

"Terlebih, begitu kental nuansa post power syndrome dari para deklarator yang hadir. Maka gerakan KAMI tersebut sebenarnya bentuk gerakan menyelamatkan mimpi kekuasaan masing-masing. Kami tidak habis pikir atas berbagai manuver politik yang terbukti tidak laku tersebut," ujar dia.

3. PDIP akan fokus penanganan COVID-19

Banyak Tokoh Deklarasi KAMI, Politikus PDIP: Mereka Barisan Sakit HatiSekjen PDIP Hasto Kristyanto (IDN Times/Khaerul Anwar)

Menanggapi pernyataan Ketua DPC PDIP Kota Tangsel yang dikenal militan tersebut, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto hanya berkomentar singkat.

“Biarlah Ketua DPC PDI Perjuangan yang menanggapi. Skala prioritas partai saat ini adalah menyatu dan bergotong-royong dengan rakyat, di dalam mengatasi dampak COVID-19, bukan menanggapi deklarasi KAMI. Karena sikap mereka ke Pak Jokowi seperti itu, tanpa diperintah, rakyat dan grass roots partai merespons cepat manuver elite KAMI," kata Hasto.

Baca Juga: Deklarasi KAMI Diduga Langgar Protokol, Anak Buah Anies Membela Diri?

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya