Beli 15 Pesawat Tempur Bekas, Menhan Prabowo Disebut Langgar 2 UU!

Pembelian pesawat bekas bisa picu kongkalikong?

Jakarta, IDN Times - Indonesia dikabarkan berminat membeli 15 pesawat tempur buatan konsorsium Eropa, yakni Eurofighter Typhoon yang saat ini dioperasikan AU Austria.

Menhan Prabowo Subianto disebut telah mengajukan proposal kepada Menteri Pertahanan Austria, Klaudia Tenner, untuk mengakuisisi 15 pesawat tempur jenis delta wing hasil rancangan empat negara yakni Inggris, Jerman, Italia, dan Spanyol.

Pengamat kemaritiman dan intelejen, Laksamana Muda TNI (Purnawirawan) Soleman B Ponto, menilai bahwa rencana pembelian pesawat tempur Eurofighter Thypoon bekas milik Austria berpotensi melanggar undang-undang.

"Itu melanggar UU Nomor 16/2012 tentang Industri Pertahanan karena tidak memungkinkan membeli pesawat bekas," kata dia, dikutip ANTARA, Selasa (28/7/2020).

1. Pesawat bekas membuka peluang besar terjadinya kongkalikong

Beli 15 Pesawat Tempur Bekas, Menhan Prabowo Disebut Langgar 2 UU!Mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI, Laksamana Muda TNI (Purn), Soleman B Ponto (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Menurut Soleman, kondisi pesawat yang bekas tidak memungkinkan untuk diketahui harga pastinya di pasaran sehingga membuka peluang besar terjadinya kongkalikong.

Dari aspek pemeliharaan, kata dia, kondisi barang yang bekas tentu membuat biaya pemeliharaan sulit ditaksir karena menyangkut komponen atau suku cadang.

"Ada yang namanya suku cadang kritis, seperti radar, dan macam-macam lainnya. Masih ada gak itu? Kalau radar saja rusak, pesawat gak bisa terbang," kata mantan Kepala Badan Intelijen Strategis TNI itu.

2. Biaya pemeliharaan yang cukup besar

Beli 15 Pesawat Tempur Bekas, Menhan Prabowo Disebut Langgar 2 UU!Paul Smith, Manager Capability Development dan mantan pilot dari Eurofighter Jagdflugzeug GmbH sedang mempresentasikan berbagai hal tentang pesawat tempur jet Eurofighter Typhoon, kepada pers nasional, di Jakarta, Senin (ANTARA News/Monalisa)

Selain itu, Soleman juga menilai banyak persiapan menyangkut pemeliharaan, termasuk SDM yang tentu membutuhkan biaya sangat besar. Dia mengingatkan bahwa keputusan untuk pengadaan pesawat tempur semestinya bukan di menteri pertahanan, tetapi di TNI AU.

“Butuh biaya sangat besar, sangat rugi. Belum lagi kalau nanti jatuh. Yang baru saja bisa jatuh, apalagi yang lama," katanya.

Baca Juga: Menhan Prabowo Berkunjung ke Turki di Tengah Pandemik, Ada Apa?

3. Menhan melanggar dua UU

Beli 15 Pesawat Tempur Bekas, Menhan Prabowo Disebut Langgar 2 UU!Kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ke Turki (Dokumentasi Humas Kemenhan)

Sesuai dengan UU Nomor 34/2004 tentang TNI, menteri pertahanan semestinya hanya sebagai pembuat kebijakan, sementara pelaksanaannya oleh TNI AU. Hal itu termasuk kajian-kajian secara teknis menyangkut spesifikasi pesawat tempur dan sebagainya sesuai dengan yang dibutuhkan juga diserahkan kepada TNI AU.

"Bukan di Menhan, keputusannya ada di TNI AU. Menhan tinggal menyiapkan anggarannya, yang dibutuhkan berapa. Jadi, malah ada dua UU yang dilanggar," kata Soleman.

4. DPR mengingatkan Kemenhan untuk berhati-hati

Beli 15 Pesawat Tempur Bekas, Menhan Prabowo Disebut Langgar 2 UU!(Anggota DPR Willy Aditya) IDN Times/Irfan Fathurohman

Anggota Komisi I DPR RI Willy Aditya menyarankan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto membeli Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 dari Rusia ketimbang Thypoon Eurofighter dari Austria.

Sebab, menurut Willy, sistem perawatan, peralatan, suku cadang, dan kebutuhan untuk Sukhoi sudah disiapkan mengingat Indonesia sudah punya pesawat Sukhoi sebelumnya.

"Sistem perawatan, peralatan, suku cadang dan kebutuhan Sukhoi sudah disiapkan, kenapa justru beli yang berbeda lagi. Kalau beli yang berbeda, maka belanja lainnya untuk perbaikan, perawatan, suku cadang dan lainnya pun akan beda," ujar Willy.

Willy menilai dampak membeli pesawat Thypoon Eurofighter juga akan berkenaan dengan APBN nantinya. Karena itu, ia meminta Prabowo mempertimbangkan juga hal itu.

"Lebih baik beli dari model yang sama saja," saran Willy.

Politisi NasDem itu juga menyarankan Prabowo melihat kasus kick back dari konsorsium pembuat Eurofighter kepada politisi Austria.

"Austria menggugat konsorsium karena praktik tidak sehat ini. Jangan sampai masalah di internalnya belum selesai lalu Pak Prabowo mau negosiasi," kata Willy.

5. Konsorsium Eurofighter berharap dapat bekerja sama dengan Indonesia

Beli 15 Pesawat Tempur Bekas, Menhan Prabowo Disebut Langgar 2 UU!Eurofighter

Konsorsium Eurofighter percaya diri produk jet tempurnya, Eurofighter Typhoon, akan menjadi pilihan terbaik bagi Indonesia sebagai salah satu jajaran pesawat tempur jet paling canggih di dunia.

“Kami siap untuk bekerja sama dengan industri kedirgantaraan Indonesia untuk mengembangkan kapabilitas lokal sesuai kebutuhan," kata CEO Eurofighter Jagdflugzeug GmbH, Alberto Gutierrez.

Eurofighter menjadi salah satu partisipan pada Indo Defense 2014, di arena Pekan Raya Jakarta, 5-8 November ini. Untuk pertama kalinya, sosok sejati Eurofighter Typhoon akan dihadirkan kepada publik nasional, juga simulatornya.

Hingga berita ini diturunkan, IDN Times mencoba mengonfirmasi Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, namun belum merespons.

Baca Juga: 10 Pesawat Tempur Tercanggih Dunia, Indonesia juga Punya Lho!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya