Bio Farma Gandeng TNI AD dalam Produksi Vaksin COVID-19
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Kesehatan TNI Angkatan Darat (Puskesad) Mayjen TNI A Budi Sulistya mengatakan Bio Farma akan melibatkan Puskesad dalam proses pembuatan vaksin COVID-19 untuk penanggulangan pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Untuk saat ini sudah ada nota kesepahaman (MoU) dengan Bio Farma. Tentu kita akan dilibatkan dalam waktu dekat," kata Budi dikutip ANTARA, Senin (26/10/2020).
1. Proses pembuatan vaksin masih dalam tahap pengisian dosis
Proses pembuatan vaksin saat ini, kata dia, masih dalam proses filling atau pengisian dosis. Proses filling pun, menurutnya, tidak mudah karena menyangkut sterilisasi, pengemasan, dan lainnya.
"Bagaimana vaksin ini dikemas secara terukur, sehingga perlu teknik yang profesional," kata Budi.
Ke depan, tambah dia, pihaknya akan berupaya mengembangkan pembuatan vaksin ini bersama-sama dengan pemangku kepentingan yang lain, seperti Kementerian Kesehatan.
Baca Juga: Bio Farma Siap Produksi Vaksin COVID-19 Hingga 17 Juta Dosis Per Bulan
2. Personel Puskesad telah dilibatkan sejak virus corona menyerang Indonesia
Editor’s picks
Dalam membantu penanggulangan pandemik COVID-19, kata Budi, personel Puskesad telah diterjunkan mulai dari penjemputan WNI di Wuhan, China beberapa waktu lalu, pembuatan rumah sakit lapangan seperti di Pulau Galang, Wisma Atlet dan Indra Pura di Surabaya.
"Tujuannya untuk mem-back up pelayanan kesehatan masyarakat di tengah pandemi COVID-19," kata Kapuskesad.
3. Vaksin akan disuntikkan kepada 9,1 juta warga negara Indonesia
Sebelumnya, pemerintah menyebut vaksin akan disuntikkan kepada 9,1 juta warga negara Indonesia pada November dan Desember mendatang. Ketua Tim Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), Airlangga Hartarto, menyebut tiga juta vaksin COVID-19 dari Sinovac siap masuk Indonesia akhir tahun 2020.
“Tiga juta vaksin ini masih ada sertifikasi dari Badan POM, mereka sudah kirim tim ke pabrik Sinovac,” Menko Airlangga Hartarto dalam jumpa pers daring di Jakarta, Kamis.
Menurut Menko Airlangga, vaksin itu belum bisa langsung digunakan atau perlu waktu untuk kegiatan imunisasi karena harus menunggu uji sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Perlu kehati-hatian karena ini melibatkan kesehatan masyarakat keseluruhan. Pemerintah tidak ingin ada efek samping dari vaksinasi,” imbuh Airlangga.
Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Terbaru Vaksin COVID-19 di Dunia