BMKG: Jaksel dan Jakbar Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang Hari Ini

Jakpus dan Jakut cerah berawan siang hari

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan hujan disertai angin kencang hari ini akan terjadi di Jakarta Selatan (Jaksel) dan Jakarta Barat (Jakbar). Adapun pada siang hari, wilayah yang akan diguyur hujan ringan adalah Jakarta Timur (Jaktim), Jaksel dan Jakbar.

Malam harinya, seluruh wilayah di DKI Jakarta akan berawan, sementara hujan kembali datang dini hari.

“Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Jaksel dan Jakbar pada siang hingga menjelang malam hari,” tulis BMKG dalam laman bmkg.go.id, Jumat (21/1/2022).

1. Jakarta Pusat dan Jakarta Utara cerah berawan siang hari

BMKG: Jaksel dan Jakbar Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang Hari IniIlustrasi hujan (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Untuk wilayah Jakarta Pusat (Jakpus) dan Jakarta Utara (Jakut), diperkirakan siang harinya cerah berawan, malam berawan dan dini hari hujan ringan. Sementara di Kepulauan Seribu, siang harinya cerah berawan, malam berawan dan dini hari hujan dengan intensitas sedang.

Seluruh wilayah DKI Jakarta bersuhu 23-31 derajat selsius dan dengan kelembapan 75-95 persen.

Baca Juga: BMKG: Waspada Hujan Lebat di Jabodetabek Selama 3 Hari

2. Waspada hujan lebat di DKI Jakarta selama tiga hari

BMKG: Jaksel dan Jakbar Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang Hari IniIlustrasi hujan. (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Sebelumnya, BMKG telah mengeluarkan potensi peningkatan curah hujan di wilayah Jabodetabek selama tiga hari. Periode tersebut terhitung dari 19-21 Januari 2022.

"Sebagian besar wilayah Jabodetabek termasuk wilayah yang diprediksikan mengalami puncak musim hujan pada periode Januari ini," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/1/2022).

3. Hujan lebat diakibatkan aktivitas Monsun Asia dari angin baratan

BMKG: Jaksel dan Jakbar Diguyur Hujan Disertai Angin Kencang Hari IniIlustrasi hujan abu. (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Guswanto menjelaskan, berdasarkan analisis dinamika atmosfer, ada aktivitas Monsun Asia dari angin baratan. Kondisi itu terjadi cukup kuat di Indonesia bagian selatan.

Kemudian, muncul juga pola tekanan rendah di Laut Arafuru bagian timur. Kondisi tersebut dapat membentuk pola pertemuan massa udara dan belokan angin di wilayah Selatan.

"Hal tersebut turut mengintensifkan pembentukan awan hujan di wilayah Jabodetabek, yang juga didukung oleh labilitas udara dalam skala lokal," ucapnya.

Baca Juga: BMKG: Terjadi 33 Kali Gempa Susulan Setelah Gempa Banten

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya