BNPB Tunjuk Wali Kota Jadi Komandan Lapangan Penanggulangan Banjir
Kepala BNPB Doni Monardo (IDN Times/Irfan Fathurohman)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menggelar Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek bersama BMKG, TNI-Polri, dan perusahaan BUMN di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Kamis (2/1).
Salah satu yang dibahas adalah menunjuk wali kota di lima daerah terdampak untuk menjadi komandan lapangan. Hal itu dilakukan guna meminimalisir bertambahnya korban banjir, dan koordinasi penanganan korban di pengungsian.
"Jadi setiap daerah kita atur sedemikian rupa, termasuk juga nanti dari kementerian. Jadi momen rapat ini adalah untuk sinergitas. Enggak bisa lagi tiap-tiap lembaga kementerian kerja sendiri," ucap Kepala BNPB Doni Monardo dalam rapat.
1. Belum ada koordinasi yang baik antar lembaga terkait
BNPB mengadakan rapat koordinasi banjir Jabodetabek, Kamis (2/1). (IDN Times/Irfan Fathurohman)Berdasarkan evaluasi penanganan bencana banjir Rabu (1/1) kemarin, Doni belum melihat jalinan sinergitas yang baik antara pemerintah daerah, dan stakeholder terkait seperti Kepolisian, TNI, hingga BPBD setempat.
"Perlu tim gabungan, ambulans disiapsiagakan, ketika nanti ada yang butuh bantuan maka proses untuk evakuasi berjalan, dari bantuan Badan SAR Nasional, TNI, Polri," ujar Doni.
Baca Juga: Jakarta Direndam Banjir, Anies Baswedan: Kami Siap Bertanggung Jawab
2. 60.000 warga DKI Jakarta mengungsi akibat banjir
Evakuasi lansia dan balita yang terjebak banjir di kompleks IKIP Dosen Jatikramat, Bekasi (IDN Times/Dini Suciatiningrum)Doni menyebut setidaknya 60.000 warga DKI Jakarta menjadi pengungsi akibat banjir pada awal tahun baru 2020. Oleh sebab itu, diperlukan penanganan yang saling terintegrasi antar instansi.
"Sampai dengan sekitar pukul 00.00 untuk DKI saja sudah sampai lebih dari 30.000 orang mungkin pagi ini dua kali lipat. Oleh karenanya memang dibutuhkan koordinasi secara menyeluruh,” ujar Doni.
3. BUMN diharapkan berperan aktif dalam memberi pasokan listrik dan air bersih
Editor’s picks
Direksi PLN sidak di sejumlah pembangkit jelang pergantian tahun (Dok. istimewa)Doni menegaskan penanganan banjir harus dilakukan bukan hanya terpusat di Jakarta saja, tetapi beberapa wilayah terdampak lain seperti Banten, Lebak, Pandeglang, dan juga Bogor.
Ia pun berharap agar peran Badan Usaha Milik Negara terkait dapat memberi pelayanan maksimal dalam menanggulangi masalah kebutuhan listrik dan juga air bersih.
"Oleh karenanya pertemuan ini kita fokuskan nanti untuk mengurus para pengungsi," ujarnya.
4. Pengungsi di Jakarta Timur paling banyak
(Pengungsi korban banjir bandang di Lebak, Banten) IDN Times/Khaerul AnwarSebelumnya, posko banjir Jakarta mencatat jumlah pengungsi banjir di seluruh wilayah DKI Jakarta mencapai angka 31.232 orang hingga Rabu (1/1) malam.
Pengungsi itu tersebar di Jakarta Pusat sebanyak 310 orang untuk dua lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak yakni Bendungan Hilir, Petamburan dan Karet Tengsin.
Jakarta Utara sebanyak 1.515 orang untuk 23 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak antara lain Rorotan, Semper Barat, Semper Timur, Sukapura, Kelapa Gading Timur dan Pegangsaan Dua.
Jakarta Barat sebanyak 10.686 orang tersebar di 97 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak di antaranya Jelambar, Tomang, Wijaya Kusuma, Srengseng, Semanan, Kalideres, Tegal Alur, Pegadungan, Kota Bambu Selatan, Kedoya Utara dan Sukabumi Selatan.
Jakarta Timur sebanyak 13.516 orang tersebar di 99 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak Kebon Manggis, Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Besar Selatan, Klender, Pondok Bambu, Pondok Kelapa, Cawang, Balekembang, Dukuh dan Cipinang Melayu.
Jakarta Selatan sebanyak 5.305 orang tersebar di 48 lokasi pengungsian. Kelurahan terdampak diantaranya Kelurahan Gunung, Petongan, Pengadengan, Cilandak Timur, Pejaten Timur dan Manggarai Selatan.
Baca Juga: Airin: Seratusan Tempat di Tangsel Terendam Banjir
Berita Terkini Lainnya
