Cerita Haru Juru Parkir Lulus Jadi Polisi, Orang Tua Hampir Pingsan

Wahyu berlatih fisik akademis sendiri demi lulus tes polisi

Jakarta, IDN Times - Cerita haru datang dari Wahyu Setiaji, seorang juru parkir di depan Polresta Mataram yang berhasil lulus menjadi polisi di Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Hal ini terungkap dalam sambutan Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto. Ia sempat berdialog dengan Wahyu dalam video yang diunggah Instagram @divisihumaspolri.

Seperti apa cerita Wahyu?

1. Wahyu bukan dari keluarga yang beruntung

Cerita Haru Juru Parkir Lulus Jadi Polisi, Orang Tua Hampir PingsanSeorang juru parkir, Wahyu Setiaji, lulus menjadi Polisi di NTB. (instagram.com/divisihumaspolri)

Dalam percakapannya, Artanto bertanya seputar pekerjaan dan latar belakang keluarga. Wahyu dengan tenang menjawab semua pertanyaan Artanto. 

Wahyu menjelaskan, bahwa dirinya lahir dari keluarga yang kurang mampu. Namun, hal tersebut tak membuatnya patah arang untuk mengangkat harkat martabat keluarga.

"Bapak saya menjadi tukang ojek, ibu menjadi pedagang nasi," jawab Wahyu.

Baca Juga: Kisah Suka Duka Tim Baznas Penjemput Jenazah Isoman COVID-19

2. Berlatih fisik dan akademis sendiri untuk tes kepolisian

Cerita Haru Juru Parkir Lulus Jadi Polisi, Orang Tua Hampir PingsanIlustrasi Taruna Akpol (tribratanews.pemalang.jateng.polri.go.id)

Sebelum menjadi juru parkir, Wahyu juga pernah bekerja sebagai tukang las. Semua pekerjaan ia cicipi demi membantu ekonomi keluarga. 

Pada suatu hari, ia melihat papan informasi mengenai seleksi menjadi polisi pada baliho dan spanduk milik Polres Lombok Timur, muncul tekad kuat Wahyu untuk mendaftar.

"Saya melatih diri sendiri. Pada saat tes jasmani, saya lari sendiri, saat tes akademik saya belajar melalui internet dan bertanya sama kakak, teman, dan orang-orang terdekat," paparnya.

3. Orang tua hampir pingsan saat mengetahui anaknya lulus polisi

Cerita Haru Juru Parkir Lulus Jadi Polisi, Orang Tua Hampir PingsanIlustrasi polisi (IDN Times/Haikal Adithya)

Wahyu merupakan anak dari pasangan M Nazir dan Masnun. Saat mengetahui anaknya lulus sebagai anggota Polri, kata Wahyu, orang tuanya terharu dan saking senangnya bahkan hampir pingsan.

"Bagaimana perasaan orang tuamu?" tanya Artanto.

"Perasaan orang tua saya terharu, sedih dan hampir pingsan, saking senangnya," kata Wahyu.

Wahyu pun memperagakan apa yang akan disampaikan kepada orang tuanya, dengan menganggap Artanto sebagai orang tua.

"Terima kasih pak telah mendidik saya sampai sebesar ini, dan mengajarkan saya norma agama, pendidikan sampai saat ini," tutur Wahyu berusaha tegar.

"Untuk ibu, saya berterima kasih karena melahirkan saya dan mendidik saya menjadi pribadi yang dapat membanggakan semua orang," sambungnya.

Wahyu pun mengajak teman-temannya untuk mendaftar menjadi polisi. Dia juga menginformasikan bahwa mendaftar polisi gratis. Bila diterima, tentunya dapat mengangkat derajat keluarga.

Baca Juga: Kisah Polisi di Riau Gendong Pasien COVID-19 Seberangi Sungai

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya