Copot Dirjen Imigrasi, Yasonna Bantah ‘Buang Badan’

Yasonna tak masalah ICW desak Jokowi untuk mencopotnya

Jakarta, IDN Times - Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly merespons penilaian yang menyebutnya 'buang badan' dengan mencopot Ronny Sompie dari jabatan Direktur Jenderal Imigrasi karena dianggapnya keliru atas data perlintasan tersangka KPK Harun Masiku.

"Tanggung jawabnya siapa yang paling apa di situ. Sistemnya saya sudah berapa bulan yang lalu bilang perbaiki sistem itu," kata Yasonna di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (29/1).

1. Yasonna mengaku tidak tersinggung dengan desakan ICW kepada Presiden

Copot Dirjen Imigrasi, Yasonna Bantah ‘Buang Badan’Menkumham Yasonna Laoly di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis 9 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Yasonna juga menanggapi Indonesia Corruption Watch (ICW) yang mendesak Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo mencopotnya. Politikus PDIP itu menyebut ICW memiliki hak berbicara.

"Itu hak dia bicara, urusan dia itu. Tapi kan lihat dulu ada gak faktor-faktor mens rea-nya," tuturnya.

Baca Juga: Yasonna Copot Dirjen Imigrasi Ronny Sompie, karena Kasus Harun Masiku?

2. Yasonna copot Dirjen Imigrasi

Copot Dirjen Imigrasi, Yasonna Bantah ‘Buang Badan’IDN Times/Vanny El Rahman

Sebelumnya, Yasonna mencopot Ronny Sompie dari jabatan Direktur Jenderal Imigrasi Kemenkumham. Yasonna mengatakan jabatan Dirjen Imigrasi dialihkan ke jabatan fungsional dalam rangka pembentukan tim gabungan menyelidiki kesalahan informasi catatan penerbangan di Bandara Soekarno Hatta atas tersangka KPK, Harun Masiku.

Sebagai gantinya, Yasonna menunjuk Irjen Kemenkumham sebagai Pelaksana Harian per hari ini.

"Supaya tim independen ini jangan ada conflict of interest saya sudah memfungsionalkan dirjen imigrasi. Jadi sekarang dirjen imigrasi sudah diganti Plh, termasuk Direktur Sisdik Keimigrasian-nya," ujar Yasonna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (28/1).

3. Yasonna bentuk tim gabungan

Copot Dirjen Imigrasi, Yasonna Bantah ‘Buang Badan’Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Tim gabungan ini, kata Yasonna, terdiri dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Siber dan Sandi Negara, Direktorat Tindak Pidana Cyber Bareskrim Polri, dan Ombudsman.

Nantinya tim akan melacak mengapa terjadi penundaan atau delay soal data keberadaan Harun di Bandara Internasional Soekarno Hatta.

"Saya mau kita betul-betul terbuka dan melacak mengapa ini terjadi delay, mengapa data tersimpan di PC terminal 2F bandara. Kalau yang terminal 3 kan beres, makanya enggak ada masalah. Tapi terminal 2 ini ada delay," terangnya.

Baca Juga: Ronny Sompie Dicopot dari Imigrasi, Wapres: Konsekuensi Kelalaian

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya