Dapat Hidayah 2012, Tukang Bubur Ini  Ikhlas Batal Naik Haji 

Dari berjualan bubur, Dini dan suami pernah berangkat umrah

Jakarta, IDN Times - Ibadah haji menjadi impian bagi banyak umat muslim di Indonesia. Bertahun-tahun bahkan puluhan tahun mereka menabung demi bisa bertamu ke rumah Allah SWT. Meski ibadah haji bagian dari rukun Islam, namun bukan perkara mudah untuk bisa menunaikannya. Selain harus bermodal niat yang kuat, pergi haji juga perlu merogoh kocek yang banyak. Belum lagi soal waktu keberangkatan yang harus menunggu bertahun-tahun.

Di masa pandemik virus corona saat ini, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk membatalkan pemberangkatan haji 2020. Alasannya, Pemerintah Arab Saudi tak kunjung membuka akses untuk ibadah haji. Keputusan tersebut membuat jemaah Indonesia harus berlapang dada dan siap menunggu pergi haji di 2021.

Seorang calon jemaah haji dari Lombok, Dini Nofita (56), mengaku ikhlas keberangkatannya ke Tanah Suci bersama sang suami tertunda tahun ini.

“Hidayah itu datang (daftar haji) 2012. Haji itu sebuah panggilan, tidak semua orang. Banyak orang kaya, orang mampu, tidak semua bisa berhaji,” kata pensiunan sebuah perusahaan di Jakarta yang sekarang menjadi tukang bubur ini, kepada IDN Times, Kamis (4/6).

Baca Juga: Cerita Calon Jemaah Haji dari Gunungkidul 2 kali Gagal ke Tanah Suci

1. Berkat jualan bubur Dini dan suami bisa berangkat umrah

Dapat Hidayah 2012, Tukang Bubur Ini  Ikhlas Batal Naik Haji Gerobak bubur ayam (IDN Times/Rohman Wibowo)

Ibu dua anak ini mengaku, biaya hajinya tidak hanya hasil tabungan dari berjualan bubur sejak 2014. Dini mulai mengumpulkan uang untuk berangkat haji sejak menjadi karyawan di sebuah perusahaan. Namun, berkat dagang bubur lah ia dan sang suami bisa melaksanakan ibadah umrah pada 2016.

“Saya pakai buat pergi umrah 2016 itu uang dari jualan bubur, Rp70 juta sama suami, ngumpulin 2 tahun,” ujar perempuan kelahiran Padang Sumatera Barat itu.

2. Bagi Dini, ibadah haji adalah sebuah kewajiban

Dapat Hidayah 2012, Tukang Bubur Ini  Ikhlas Batal Naik Haji ANTARA FOTO/Arnas Padda

Bagi Dini, ibadah haji adalah sebuah kewajiban umat muslim untuk memenuhi rukun Islam yang kelima. Oleh karena itu, ia tetap teguh dengan niatnya untuk berangkat haji 2021 dan tidak mengambil uang pelunasan.

“Kita sebagi muslim, jika kita mampu itu wajib. Mampu itu bukan sekadar materi, tapi juga fisik dan kesehatan kita. Ada orang kaya belum tentu haji, orang punya uang mau pergi tapi kesehatan belum mengizinkan, jadi kalau saya maknai itu perintah Allah,” ujar Dini.

3. Dini dan suami ikhlas ibadah hajinya tertunda tahun ini

Dapat Hidayah 2012, Tukang Bubur Ini  Ikhlas Batal Naik Haji ANTARA FOTO/Moch Asim

Kini, Dini dan sang suami mengaku sudah ikhlas dengan keputusan pemerintah menunda haji 2021. Ia yakin semua yang terjadi telah digariskan Allah SWT.

“Kita itu harus menerima, karena keputusan pemerintah pasti tidak gampang karena keselamatan umat diutamakan, kan kalau memaksakan banyak mudaratnya. Kalau masalah takut umur gak sampai, yang penting niatnya. Ketika kita mendaftar bayar uang dan meninggal insyaallah itu haji mabrur, yang penting niatnya. Niat kita sudah dicatat, pahalanya surga,” ujar dia.

4. Kemenag membatalkan pemberangkatan haji 2020

Dapat Hidayah 2012, Tukang Bubur Ini  Ikhlas Batal Naik Haji ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Setelah beberapa kali mengundur jadwal keputusan pelaksanaan haji 2020, Kemenag akhirnya mengumumkan keputusan penyelenggaraan haji 2020 pada Selasa (2/6) pukul 10.00 WIB. Menag Fachrul Razi secara daring menyampaikan bahwa pelaksanaan haji 2020 resmi dibatalkan.

"Pemerintah memutuskan untuk tidak memberangkatkan jemaah haji pada tahun 2020," ujar Fachrul melalui konferensi pers daring.

Ia menjelaskan bahwa keputusan tersebut diambil karena hingga saat ini pihak Arab Saudi tidak membuka akses pelaksanaan haji 2020 untuk seluruh negara di dunia. Untuk itu, pemerintah menganggap tidak lagi ada waktu yang cukup untuk menunggu kelanjutan keputusan Arab Saudi.

"Sebab, tanggal 26 Juni telah disepakati sebagai jadwal pemberangkatan awal jemaah haji Indonesia," katanya.

Ia mengatakan, keputusan ini diambil setelah melakukan komunikasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Komisi VIII DPR RI.

Baca Juga: Haji 2020 Batal, Begini Nasib Dana Setoran Jemaah

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya