Demokrat: Pemerintahan Jokowi Cenderung Carut-Marut

Kubu Jokowi ingatkan program swasembada era SBY

Jakarta, IDN Times - Politikus Partai Demokrat Herman Khaeron menyebut pemerintahan di era Presiden Joko "Jokowi" Widodo cenderung carut-marut. Dia bahkan menilai, masyarakat seolah dipaksa mempercayai hal-hal yang belum terjadi dan membawanya ke arah positif, padahal kebijakan atau capaian itu tak benar-benar ada. 

Misalnya, kata dia, banyak hal-hal yang disampaikan Jokowi dan bawahannya itu justru jauh dari fakta atau kenyataan yang terjadi di lapangan. 

"Kebijakan yang seolah-olah memberikan afirmatif kepada masyarakat, tetapi realisasinya jauh dari fakta," kata anggota DPR Komisi II itu dalam sebuah diskusi yang digelar di Seknas Prabowo-Sandiaga, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/12).

Lalu bagaimana tanggapan kubu Jokowi?

1. Demokrat bahas janji Jokowi tentang ‘Indonesia lumbung pangan’

Demokrat: Pemerintahan Jokowi Cenderung Carut-MarutANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Herman kemudian mencontohkan janji Jokowi terkait swasembada pangan yang disebut akan didapat Indonesia kurang dari lima tahun era kepemimpinan mantan Wali Kota Solo itu. 

Namun yang terjadi justru Indonesia makin gencar impor beras. "Surplus pangan kita tidak mencukupi kebutuhan. Polemik terjadi itu, Mentan berargumen peningkatannya luar biasa tidak perlu impor tapi Mendag terus impor beras. ini lah yang membuat carut marut dalam komunikasi pemerintah," lanjut dia.

Menanggapi hal itu, juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Irma Chaniago meminta Demokrat bicara berdasarkan data, bukan anggapan."Kebijakan pangan cukup baik, harga dan ketersediaan terkontrol," kata Irma, Rabu (5/12). 

Dia mengakui, untuk persoalan swasembada pangan, itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Rentang waktu 4 tahun, imbuhnya, merupakan waktu yang sangat pendek. "Meski belum mencapai target yang benar, tetapi pekerjaan ke arah sudah jalan, seperti pencetakan sawah baru dan sekarang sedang fokus untuk irigasi setelah infrastruktur," tegas Irma. 

Irma kemudian memperlihatkan salah satu pemberitaan tahun 2014 di salah satu media massa online yang menyebutkan bahwa Susilo Bambang Yudhoyono pun sempat dinilai gagal untuk swasembada lima komoditas pangan, yaitu beras, jagung, gula, kedelai, dan daging sapi. Padahal program swasembada itu sudah digembor-gemborkan tahun 2010 untuk tercapai di 2014. 

Irma menjelaskan, kebijakan Jokowi saat ini adalah pemerataan pembangunan di seluruh wilayah NKRI. "Selama ini tidak pernah disentuh (oleh pemimpin sebelumnya) dan justru itu yang paling untuk menjaga persatuan dan penguatan kesatuan bangsa," kata dia. 

Swasembada pangan, imbuhnya, tidak akan tercapai jika tidak ada infrastruktur. "Membangun rumah, pasar, kebun, hingga sawah harus ada jalan," tegasnya. 

Baca Juga: Sambangi Petani Lamongan, Sandi Sebut Indonesia Tak Perlu Impor Beras

2. Pengamat politik sebut Jokowi tak konsisten

Demokrat: Pemerintahan Jokowi Cenderung Carut-MarutHendri Satrio (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sementara itu, pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio juga menilai, Jokowi tak konsisten dengan berbagai kebijakan yang dia ambil selama memerintah. 

"Saya heran kebijakan di era Jokowi tak konsisten. Banyak kebijakan yang cepat berubah hanya dalam waktu singkat," kata dia.

3. Kebijakan Jokowi dinilai labil

Demokrat: Pemerintahan Jokowi Cenderung Carut-MarutANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Hendri mengatakan, masyarakat pun seolah "diajarkan" untuk tidak buru-buru merespons kebijakan yang baru dikeluarkan pemerintah. "Karena tiba-tiba bisa dicabut lagi," katanya.

Sementara Irma melanjutkan, pemerintahan Jokowi-JK berusaha memperbaiki hal-hal yang selama ini merugikan Indonesia. Irma menekankan bahwa langkah "membenahi" dan "meningkatkan" memang berbeda. Menurut dia, langkah yang paling sulit dilakukan adalah "membenahi dan kemudian meningkatkan." 

Misalnya, imbuh Irma, persoalan pencurian ikan yang selama ini sudah merugikan Indonesia. "Berapa banyak pencuri ikan yang dihalau," tanya dia. 

4. Hendri ragukan kemampuan Ma’ruf Amin untuk menyampaikan isu

Demokrat: Pemerintahan Jokowi Cenderung Carut-MarutIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Lebih jauh, Hendri sebut di Pilpres 2019, kemampuan Ma'ruf Amin untuk menyampaikan isu juga masih diragukan. Bahkan kata dia, Jokowi kali ini seolah sedang bertarung sendiri mempertahankan prestasinya. 

"Di 2014 dia punya JK," kata Hendri. 

Catatan redaksi: artikel ini di-update pada 5 Desember 2018 untuk mengakomodasi pernyataan dari kubu Jokowi-Maruf. Terima Kasih

Baca Juga: Ma'ruf Amin Akui Tidak Pernah Lagi ke Bioskop

Topik:

  • Dwifantya Aquina
  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya