Dogiyai Ricuh usai Penembakan Warga Buntut Kasus Pemalakan Sopir Truk
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kericuhan hingga pembakaran sejumlah kios terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah pada Sabtu (21/1/2023). Penembakan terhadap seorang seorang warga bernama Yulianus Tebai (30) diduga menjadi sebab kerusuhan.
Kapolres Dogiyai, Kompol Samuel Tatiratu mengatakan, massa serang anggota karena tidak terima adanya warga yang menjadi korban penembakan.
"Terjadi pembakaran di beberapa kios serta pengrusakan terhadap dua kendaraan jenis truk, " jelas Tatiratu dikutip ANTARA.
Baca Juga: Papua Komitmen Jaga dan Pertahankan “Papua Tanah Damai”
1. Kericuhan akibat seorang warga tewas ditembak
Tatiratu menjelaskan, insiden itu berawal kasus pemalakan terhadap sebuah truk sekitar pukul 13.00 WIT yang dilakukan sekelompok pemuda yang tengah dipengaruhi minuman beralkohol.
"Saat pemalakan tiba-tiba terjadi penembakan yang mengenai korban Yulianus Tebai hingga meninggal," ujar Kapolres Dogiyai.
Baca Juga: 5 Provinsi Paling Miskin di Indonesia, Papua hingga Gorontalo
2. Penyerangan terjadi ketika anggota membawa korban ke Puskesmas
Setelah mendapat laporan adanya pemalakan, anggota polisi kemudian menuju TKP. Namun saat itu, korban ditemukan meninggal dunia.
Setelah melakukan negosiasi dengan keluarga yang berada di TKP, korban dibawa ke Puskesmas Bomomani. Namun di tengah jalan, polisi dicegat dan diserang massa menggunakan batu, kayu dan senjata tajam.
"Diduga massa menyerang anggota karena tidak terima adanya warga yang menjadi korban penembakan. Sehingga anggota mengambil keputusan untuk mengamankan diri di Polsek Mapia,” ujar Tatiratu.
Baca Juga: Rusuh Usai Penangkapan Lukas Enembe, Polda Papua Lakukan Penyelidikan
3. Terdapat 2 warga sipil yang meninggal dunia
Kapolres mengatakan akibat peristiwa ini, ada dua korban meninggal dunia dari warga sipil, satu lainnya adalah supir truk yang saat itu melintas dan menjadi korban penikaman.
"Jenazah korban sudah dibawa pihak keluarga dan saat ini anggota masih bersiaga guna mengantisipasi terjadinya aksi susulan," kata Kompol Tatiratu.