Dokter dan Tim Medis Ancam Mogok Kerja Jika APD COVID-19 Tak Dipenuhi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama sejumlah organisasi profesi lainnya protes kepada pemerintah, karena tak mampu melengkapi alat pelindung diri (APD) bagi para dokter dan tenaga medis yang terlibat dalam penanganan pasien virus corona COVID-19.
“Setiap tenaga kesehatan berisiko untuk tertular COVID-19. Maka, kami meminta terjaminnya Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai untuk setiap tenaga kesehatan,” demikian bunyi surat pernyataan yang ditandatangani Ketua IDI Daeng M Faqih, Jumat (27/3).
Baca Juga: [BREAKING] Total Pasien Positif Virus Corona yang Meninggal 87 Orang
1. IDI ancam mogok kerja bila tidak ada APD untuk tenaga medis
Dalam surat pernyataan itu Daeng menyebut, tidak adanya APD bagi dokter, perawat, dan tenaga medis, memungkinkan tenaga kesehatan ikut terpapar virus corona.
"Bila hal ini tidak terpenuhi, maka kami meminta kepada anggota profesi kami untuk sementara tidak ikut melakukan perawatan penanganan pasien COVID-19 demi melindungi dan menjaga keselamatan sejawat,” kata Daeng.
2. Pasien COVID-19 akan terbengkalai jika tenaga medis terus bertumbangan
Editor’s picks
Daeng menjelaskan, ancaman mogok kerja yang dilakukan IDI dan empat organisasi lainnya yakni Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) demi mencegah jatuhnya korban jiwa dari kalangan dokter dan perawat, kendati akibatnya pasien COVID-19 akan terbengkalai.
“Sejawat yang tertular COVID-19, selain akan jatuh sakit, akan berdampak pada terhentinya pelayanan penanganan kepada pasien serta dapat menularkan kepada pasien,” ujarnya.
3. Tercatat 50 tenaga medis terpapar virus corona
Sebelumnya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan, 50 tenaga medis terpapar virus corona COVID-19.
"Sampai hari ini total pasien positif mencapai 495 orang, yang dinyatakan sembuh 29 orang, wafat 48 orang," ujar Kepala Tim Siaga COVID-19 DKI Jakarta dilansir dari Kantor Berita Antara, Jumat (27/3).
Pembaca bisa membantu kelengkapan perlindungan bagi para tenaga medis dengan donasi di program #KitaIDN : Bergandeng Tangan Melawan Corona di Kitabisa.com http://kitabisa.com/kitaidnlawancorona
Baca Juga: Berstatus PDP Virus Corona dan Sempat Dirawat, Dosen UBL Meninggal