Erupsi Anak Gunung Krakatau, BMKG: Tidak Ada Perubahan Muka Laut

Kekuatan gempa tektonik tidak signifikan

Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Gempa Bumo dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, hasil monitoring muka laut menggunakan tide gauge di Pantai Kota Agung, Pelabuhan Panjang, Binuangen, dan Marina Jambu menunjukkan tidak ada anomali perubahan muka laut sejak 10 April 2020 pukul 21.00 hingga pagi ini 11 April 2020 pukul 6.00 WIB.

“Sehingga berdasarkan monitoring muka laut yang dilakukan BMKG menggunakan tide gauge dan radar WERA menunjukkan bahwa erupsi Gunung Anak Krakatau tadi malam tidak memicu terjadinya tsunami,” kata Rahmat lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (11/4).

1. Erupsi Gunung Anak Krakatau lebih lemah

Erupsi Anak Gunung Krakatau, BMKG: Tidak Ada Perubahan Muka Laut(Tangkapan layar erupsi Gunung Anak Krakatau pada Jumat 10 April 2020) Dokumentasi Kementerian ESDM

Rahmat menjelaskan, hasil monitoring kegempaan yang dilakukan oleh BMKG tepat pada saat terjadinya erupsi yaitu pukul 21.58 dan pukul 22.35 WIB menunjukkan sensor BMKG tidak mencatat adanya aktivitas seismik.

“Sehingga erupsi Anak Krakatau kali ini berdasarkan catatan sensor BMKG lebih lemah dibandingkan erupsi yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu,” ujarnya.

Baca Juga: 5 Fakta Gunung Anak Krakatau, Terus Berevolusi Sepanjang Masa

2. Kekuatan gempa tektonik tidak signifikan

Erupsi Anak Gunung Krakatau, BMKG: Tidak Ada Perubahan Muka LautANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Hasil analisis BMKG terkait gempa tersebut menujukkan telah terjadi gempa tektonik di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 episenter terletak pada koordinat 6,66 LS dan 105,14 BT tepatnya di laut pada jarak 70 km arah Selatan Baratdaya Anak Krakatau pada kedalaman 13 km.

Terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek, hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten.

3. Suara dentuman bukan dari aktivitas Gunung Anak Krakatau

Erupsi Anak Gunung Krakatau, BMKG: Tidak Ada Perubahan Muka Laut(Tangkapan layar ketika terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau pada Jumat 10 April 2020) Kementerian ESDM

Rahmat menjelaskan, meskipun ada aktivitas gempa kecil di Selat Sunda pada pukul 22.59 WIB dengan magnitudo M 2,4 tetapi gempa ini kekuatannya tidak signifikan dan tidak dirasakan oleh masyarakat.

“Berdasarkan data tersebut maka BMKG memastikan bahwa suara dentuman tersebut tidak bersumber dari aktivitas gempa tektonik,” sambungnya.

Baca Juga: PVMBG: Suara Dentuman Bukan Letusan Gunung Anak Krakatau

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya