Evaluasi Program Revolusi Mental Jokowi, Menko PMK: Perlu Kerja Keras

GNRM 2015-2019 diklaim cukup memenuhi target

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, program Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) Presiden Joko “Jokowi” Widodo untuk 2015-2019 cukup memenuhi target.

“Hasil evaluasi program revolusi mental 2020, kita masih perlu kerja keras untuk mencapai target yang sudah kita lakukan bersama," ujar Muhadjir lewat keterangan tertulis, Selasa (10/11/2020).

Baca Juga: Banyak Kepala Daerah Korupsi, Anita Wahid Pertanyakan Revolusi Mental 

1. Lima indikator GNRM bisa dikatakan berhasil

Evaluasi Program Revolusi Mental Jokowi, Menko PMK: Perlu Kerja KerasANTARA FOTO/Aji Styawan

Muhadjir mengklaim ada lima indikator program yang dapat menunjukkan keberhasilan pemerintah dalam mencapai target GNRM 2015-2019.

Yaitu capaian indikator program Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib, Gerakan Indonesia Mandiri, dan Gerakan Indonesia Bersatu.

“Tapi apa yang sudah didapatkan hari ini bisa jadi modal untuk penyempurnaan program berikutnya," ujar Muhadjir saat memimpin Rapat Koordinasi GNRM 2020-2024 yang diselenggarakan secara virtual bersama sejumlah menteri.

2. Ada beberapa capaian dari lima indikator program GNRM?

Evaluasi Program Revolusi Mental Jokowi, Menko PMK: Perlu Kerja KerasSejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) menandatangani petisi sebagai ikrar netralitas ASN pada Pilkada serentak tahun 2020 di Batam, Kepulauan Riau, Senin (19/10/2020). ANTARA FOTO/Teguh prihatna

Muhadjir menyebutkan beberapa capaian dari lima indikator program GNRM 2015-2019. Pertama, capaian Gerakan Indonesia Melayani melalui perubahan rekrutmen Aparatur Sipil Negara berbasis Computer Based Test, peningkatan layanan dasar berbasis masyarakat, serta layanan publik berbasis daring.

Kedua, capaian Gerakan Indonesia Bersih salah satunya mewujudkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), serta keberhasilan tata kelola lahan gambut untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan yang ditandai dengan 93,6 persen penurunan titik api.

Ketiga, capaian Gerakan Indonesia Tertib yakni sekitar 80 persen pengaduan masyarakat berhasil terselesaikan dengan memanfaatkan jaringan komunikasi elektronik. Keempat, capaian Gerakan Indonesia Mandiri dengan menghadirkan berbagai kemudahan akses ekonomi bagi masyarakat, termasuk penyediaan modal kewirausahaan.

Kelima, capaian Gerakan Indonesia Bersatu yakni menjalankan pemerintahan berazaskan gotong-royong, meningkatnya kerukunan umat beragama, penanganan hoaks, dan juga kolaborasi adat budaya di daerah.

"Terlepas dari hambatan pelaksanaan GNRM yang kita lakukan, Indeks Capaian Revolusi Mental (ICRM) di 2018 sebesar 67,01. Ini yang harus dan akan terus kita tingkatkan pencapaiannya dengan melihat persepsi masyarakat untuk mendukung tercapainya lima dimensi GNRM," ujar Muhadjir.

3. Menko PMK targetkan tingkat kemiskinan turun jadi 0 persen pada 2024

Evaluasi Program Revolusi Mental Jokowi, Menko PMK: Perlu Kerja KerasIDN Times/Margith Juita Damanik

Muhadjir mengatakan Indonesia memiliki target jangka panjang pada 2045 untuk menjadi negara maju dan menjadi lima besar negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di dunia.

Untuk itu, tingkat kemiskinan diharapkan turun menjadi 0 persen dan gini rasio turun hingga 0,34. Selain itu, pada 2036, Indonesia juga diharapkan mampu keluar dari middle income trap--keadaan ketika suatu negara berhasil mencapai tingkat pendapatan menengah, tetapi tidak dapat keluar dari tingkatan tersebut untuk menjadi negara maju.

"Untuk mencapai target tersebut, pada RPJMN 2020-2024 ditetapkan tujuh agenda pembangunan, di mana revolusi mental masuk di dalamnya. ICRM 2024 ditargetkan mencapai 74,3," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

4. Menko PMK mengimbau pelibatan kementerian terkait untuk GNRM

Evaluasi Program Revolusi Mental Jokowi, Menko PMK: Perlu Kerja KerasANTARA FOTO/Doc.

Muhadjir memastikan GNRM berperan dalam pembangunan manusia Indonesia yang berkualitas dan berkarakter. Hal itu untuk menjawab tantangan megatren dunia berupa demografi global, persaingan sumber daya alam, perubahan iklim, perkembangan teknologi, kenaikan kelas menengah, dan sebagainya.

Sejauh ini, kata dia, capaian GNRM yang telah disampaikan Menko PMK kepada Presiden Jokowi per April 2020 bahwa struktur Gugus Tugas Nasional sudah ditetapkan Kepmenko No 20 Tahun 2020. Sedangkan pembentukan Gugus Tugas di kementerian atau lembaga baru delapan dari 86 (9,3 persen), Gugus Tugas di provinsi sudah 26 dari 34 provinsi (76,5 persen), dan Gugus Tugas di kabupaten atau kota sudah 87 dari 314 kabupaten kota (27,7 persen).

"Ini tanggung jawab Kemendagri. Saya mohon didesain program yang semaksimal mungkin sehingga dalam waktu dekat seluruh kabupaten atau kota dan kementerian atau lembaga ada Gugus Tugas untuk menjalankan GNRM. Saya ingin ada semacam program aksi untuk mencapai tahap-tahap itu," kata Menko PMK.

Bukan hanya Kemendagri, Menko PMK juga meminta dukungan dan komitmen dari menteri, termasuk menteri yang hadir dalam RTM tersebut di antaranya Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (MenPPPA), Menteri Agama, Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), serta seluruh perwakilan kementerian atau lembaga lainnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Wakili Kemenkeu Terima Penghargaan Revolusi Mental 2019

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya