Gugus Tugas: Kita Sudah Bisa Produksi APD Lokal Bersertifikat WHO

APD berbahan lokal siap diproduksi massal

Jakarta, IDN Times - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengklaim, Indonesia telah mampu memproduksi alat perlindungan diri (APD) lokal bersertifikat Badan Kesehatan Dunia (WHO).

“Alhamdulillah, nanti kami laporkan, kita sudah bisa ke depan memproduksi APD dengan bahan baku lokal berdasarkan sertifikat dari WHO,” kata Doni dalam rapat kerja virtual bersama Komisi VIII DPR, Senin (6/4).

Baca Juga: Erick Thohir: Kebutuhan 1,5 Juta APD, Jujur BUMN Gak Ada

1. Gugus tugas berkoordinasi dengan WHO produksi APD bahan lokal

Gugus Tugas: Kita Sudah Bisa Produksi APD Lokal Bersertifikat WHOKepala BNPB Doni Monardo (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Doni menjelaskan, saat ini sejumlah tenaga ahli dari Gugus Tugas, dibantu oleh beberapa peneliti dari beberapa Perguruan Tinggi, IDI, dan Kementerian Kesehatan telah berkoordinasi dengan WHO untuk memproduksi APD dengan bahan lokal.

“Tadi sudah kami perlihatkan kepada Bapak Presiden bahwa ini standar dan ini aman digunakan oleh para dokter,” ucap dia.

2. Gugus tugas juga mengadakan alat kesehatan lainnya

Gugus Tugas: Kita Sudah Bisa Produksi APD Lokal Bersertifikat WHODok.IDN Times/Istimewa

Selain APD, kata Doni, saat ini pihaknya tengah melakukan pengadaan alat kesehatan lainnya. Di antaranya ventilator, kit reagen, dan rapid test.

“Memang tidak mudah bapak pimpinan, karena ternyata hampir semua negara besar saat ini rebutan masker, rebutan APD, rebutan rapid test, rebutan apa saja karena ternyata barang-barang yang selama ini kita pikir negara maju ikut punya, ternyata mereka tidak memiliki,” ucap dia.

3. Stok APD per hari ini masih mencukupi

Gugus Tugas: Kita Sudah Bisa Produksi APD Lokal Bersertifikat WHOIlustrasi Alat Pelindung Diri (Dok. Humas Pemprov Jateng)

Per hari ini, Doni mengatakan, persediaan APD masih mencukupi, setidaknya ada 105 ribu APD tersedia.

“Jadi dua hari terakhir saya relatif agak tenang, agak senang karena sudah tidak ada kepala RS yang kirim sms kepada saya bapak pimpinan, biasanya tiap malam harus menunggu sampai jam 2 dini hari untuk memastikan RS-RS mendapatkan APD,” ungkap Doni.

Baca Juga: 750 Pasutri di Semarang Gagal Cerai Gegara Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya