Gunakan Istilah Buta-Budek, BPN Minta Ma'ruf Jaga Perasaan Difabel

BPN bertanya janji Jokowi yang belum ditepati

Jakarta, IDN Times - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menanggapi pernyataan Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin yang sempat menyindir orang-orang yang tak ingin mengakui prestasi dari calon Presiden Petahana Joko "Jokowi" Widodo selama memimpin.

Menurutnya, ada kata yang lebih halus untuk mengungkapkan hal tersebut. Sebab, penggunaan kata buta dan budek bisa menyinggung penyandang tuna netra dan tuna rungu.

"Saya harap Pak Kiai Ma'ruf bisa lebih bijak lagi, lebih baik menggunakan kata difabel atau disabilitas. Kita harus menjaga perasaan teman-teman tuna netra dan tuna rungu," kata Andre dalam keterangannya, Minggu (11/11).

1. Prestasi Jokowi: banyak janji yang belum ditepati

Gunakan Istilah Buta-Budek, BPN Minta Ma'ruf Jaga Perasaan Difabel(Presiden Joko Widodo)/ Dok. Partai Solidaritas Indonesia

Politisi Partai Gerindra itu menanggapi maksud Ma'ruf soal politisi yang buta dan budek terhadap prestasi Jokowi, justru banyak janji Jokowi selama ini belum ditepati hingga masuk tahun terakhir masa pemerintahannya.

"Ekonomi apa kabarnya, impor, utang, harga kebutuhan pokok yang terus meroket, tidak adanya lapangan kerja," tanya Andre.

Baca Juga: Nasib Guru Honorer Belum Jelas, Ini Langkah Kubu Jokowi-Ma'ruf

2. Andre ajak Ma'ruf dinginkan tensi politik

Gunakan Istilah Buta-Budek, BPN Minta Ma'ruf Jaga Perasaan DifabelIDN Times/Irfan Fathurohman

Lebih lanjut, Andre pun mengajak mantan Rais Aam PBNU Ma'ruf, untuk bisa mendinginkan tensi politik Pilpres 2019.

"Pak Kiai Ma'ruf yang sangat kita hormati, mari kita sama-sama jaga kondusivitas Pilpres 2019 ini," katanya.

3. Ma'ruf: harus dibukakan matanya, telinganya dibolongi

Gunakan Istilah Buta-Budek, BPN Minta Ma'ruf Jaga Perasaan DifabelIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Sebelumnya, Ma'ruf menyindir, selama ini yang tidak bisa melihat dan mendengar prestasi Jokowi hanya orang-orang yang matanya buta, dan telinganya budek.

Hal tersebut disampaikannya saat memberikan sambutan di Festival Indonesia Bernyanyi Laskar Rakyat Jokowi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11).

"Karena itu maka harus dibukakan matanya, harus telinganya dibolongi supaya mendengar, supaya melihat. Dan saya kira hari ini akan mulai membuka telinga-telinga yang budek-budek itu. Semakin hari, semakin banyak yang memahami," ungkap Ma'ruf.

Baca Juga: Ma'ruf: Hanya Orang Buta dan Budeg yang Tak Melihat Prestasi Jokowi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya