Hujan Deras dan Jalan Rusak Hambat Evakuasi Korban Tsunami di Banten
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pandeglang, Banten, Asep Rahmat mengatakan pihaknya telah menetapkan status tanggap darurat bencana tsunami selama 14 hari ke depan.
"Karena jumlah korban meninggal cukup banyak," kata Asep seperti dikutip dari Antara, Selasa (25/12).
Asep berharap dengan status tanggap darurat, penanganan pascabencana tsunami yang menerjang daerah tersebut pada Sabtu malam kemarin bisa dilakukan dengan lebih optimal.
1. Evakuasi jenazah terus dilakukan
Asep mengatakan sampai saat ini masih ada korban tsunami yang belum ditemukan. Karena itu pihaknya masih terus melakukan pencarian.
Namun evakuasi terkendala cuaca. Sebab, dua hari terakhir ini, hujan deras disertai angin kencang terus menerpa Perairan Selat Sunda.
"Kami kesulitan melakukan evakuasi korban gelombang tsunami," katanya.
Baca Juga: Tsunami Terjang Tanjung Lesung, Kerugian Ditaksir Rp150 Miliar
2. Ruas jalan rusak akibat tsunami
Editor’s picks
Selain itu, evakuasi juga terhambat oleh rusaknya jalan akibat diterjang tsunami. Asep menyebutkan beberapa ruas jalan yang rusak, seperti Jalan Carita-Anyer dan Panimbang-Sumur. Kedua ruas jalan tersebut terputus.
"Kami sangat membutuhkan pembangunan infrastruktur yang rusak akibat tsunami itu," katanya.
3. Korban tewas mencapai 373 orang di Banten
Seperti diketahui, tsunami yang menerjang sejumlah daerah di Banten dan Lampung Selatan menyebabkan ribuan bangunan hancur berantakan. Selain itu, sampai Senin malam, 373 orang dilaporkan meninggal dunia di Banten.
4. BPNB akan menggelar konperensi pers siang ini
Untuk mengupdate kondisi terkini dan jumlah korban tewas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menggelar konferensi pers pada Selasa siang ini.
Baca Juga: Malam Natal, Desa Sambolo Masih Gelap Gulita Usai Diterjang Tsunami