Jokowi: Hati-hati Tangani Hal Kecil, Terutama untuk TNI dan Polri

Jokowi contohkan peristiwa Hong Kong picu resesi ekonomi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo mengingatkan aparat negara untuk berhati-hati terhadap rasa tidak puas (discontent). Permasalahan kecil yang tidak ditangani serius bisa berdampak hingga ke resesi ekonomi.

“Hati-hati dalam menangani setiap peristiwa sekecil apa pun. Saya titip ini terutama untuk jajaran TNI dan Polri, melihat sekecil apa pun peristiwa jangan menggampangkan karena kita penuh discontent, ketidakpuasan,” kata Jokowi di acara Rakornas Forkopimda di Sentul, Bogor, Rabu (13/11).

Baca Juga: Jokowi Imbau Pemda Tutup Mata Teken Perizinan Investor

1. Berkaca dari Hong Kong kerusuhan picu resesi ekonomi

Jokowi: Hati-hati Tangani Hal Kecil, Terutama untuk TNI dan PolriANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Jokowi mengatakan, akibat discontent, sebuah negara maju dengan angka ekonomi yang bagus bisa mengalami resesi. Ia berkaca pada kerusuhan yang terjadi di Hong Kong.

“Hong Kong sudah 5 bulan demo, sehingga menuju resesi dari sebelumnya ekonomi sangat bagus karena urusan ekstradisi, kasus-kasus hukum untuk bisa ditarik ke China daratan, mereka tidak mau akhirnya terjadi (demo),” ucap Jokowi.

2. Jokowi juga berkaca pada kerusuhan di Chile

Jokowi: Hati-hati Tangani Hal Kecil, Terutama untuk TNI dan PolriPixabay.com/StockSnap

Jokowi juga berkaca pada penyebab kerusuhan di Chile. Menurutnya, gara-gara discontent penyelenggaraan APEC batal digelar.

“Urusan kenaikan tarif transport yang hanya 4 persen, sehingga seharusnya APEC yang dilaksanakan bulan ini dibatalkan, hati-hati discontent seperti ini,” ujar Jokowi.

3. Jokowi singgung penyebab mundurnya Presiden Bolivia

Jokowi: Hati-hati Tangani Hal Kecil, Terutama untuk TNI dan PolriPengunjuk rasa membawa barikade improvisasi di tengah-tengah gas air mata saat bentrok antara pendukung dan lawan mantan Presiden Bolivia Evo Morales di La Paz, Bolivia, pada 5 November 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/David Mercado

Terakhir, Jokowi juga mengingatkan pada kasus di Bolivia terkait mundurnya Presiden Evo Morales. Evo mundur setelah militer Bolivia memintanya lengser dan para sekutunya mulai meninggalkan dia setelah demonstrasi berkepanjangan pasca-pemilu Oktober lalu. Jokowi menyebut kasus ini juga akibat discontent.

“Karena sengketa pemilu yang tidak ditangani preventif dengan baik akhirnya Evo Morales mundur, dan contoh-contoh discontent di negara lain mulai muncul, hati-hati menangani hal yang kecil, yang kalau kita tidak sensitif bisa melebar ke mana-mana,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Pangkas Regulasi, Jokowi: Negara ini Sudah Kebanyakan Peraturan

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya