Kecil-Kecil Cabe Rawit, Ini Spesifikasi Pesawat Mungil Kepresidenan RI

Dibeli Indonesia seharga Rp847 miliar pada zaman SBY

Jakarta, IDN Times - Penampakan pesawat kepresidenan Republik Indonesia (RI) yang terlihat mungil dibanding pesawat kepala negara G20 lainnya, viral di media sosial. Dalam foto yang beredar, pesawat-pesawat itu terlihat parkir berbaris di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali.

“Pesawat para pemimpin negara G20 terparkir di bandara Bali. Terlihat pesawat Presidensi G20 paling kecil tapi paling merah meronah dan berani,” kata salah satu warganet, @yusuf_dumdum, yang memposting foto barisan pesawat kepala negara G20.

Kecil-kecil cabe rawit, meski terlihat mungil, pesawat kepresidenan RI Boeing Business Jet (BBJ) 2 dengan tipe 737-800 memiliki spesifikasi yang wah.

Baca Juga: Istana Buka Suara soal Kabar Pesawat Kepresidenan Rusak

1. Memiliki jangkauan dan kecepatan tinggi

Kecil-Kecil Cabe Rawit, Ini Spesifikasi Pesawat Mungil Kepresidenan RISpesifikasi pesawat BBJ 737-8

Mengutip laman Aerospace Technology, BBJ 2 memiliki jangkauan dan kecepatan yang lebih tinggi, tingkat kebisingan yang lebih rendah, dan emisi yang lebih rendah daripada anggota keluarga Boeing 737 sebelumnya.

Badan pesawat terbuat dari struktur aluminium fail-safe. Sayap dan ekor memiliki struktur dua tiang jalur ganda.

Bagian sayapnya memiliki winglet (sayap kecil) campuran dari Aviation Partners untuk mengurangi turbulensi udara, dan meningkatkan jarak tempuh bahan bakar, jangkauan, dan ketinggian.

Penghematan signifikan didapat dari penggunaan material komposit, dengan grafit, kevlar, dan plastik yang diperkuat karbon untuk aileron, elevator, dan kemudi.

Pesawat ini memiliki dua mesin turbofan CFM56-7B27 yang dikembangkan oleh CFM International, sebuah perusahaan yang dibentuk bersama oleh General Electric dari AS dan Snecma dari Perancis.

Pesawat ini pun disebut mampu terbang non-stop dari New York ke London, Moskow atau Dubai atau London ke Rio de Janeiro, Johannesburg, Singapura, atau Tokyo.

2. Menampung 78 penumpang

Kecil-Kecil Cabe Rawit, Ini Spesifikasi Pesawat Mungil Kepresidenan RIPesawat Kepresidenan RI 1 yang body-nya dicat ulang hingga menelan anggaran Rp2 miliar (www.twitter.com/@alvinlie21)

Selain itu, luas lantai kabin mencapai lebih dari 93 meter persegi yang membuatnya dapat menampung hingga 78 penumpang di luar lounge eksekutif.

Sistem komunikasinya mencakup Rockwell Collins triple VHF dan komunikasi dual HF, dan sistem panggilan selektif Coltech (SelCal).

Perekam suara kokpit (CVR) memiliki durasi 120 menit dan perekam data penerbangan (FDR) dipasok oleh L-3 Communications.

3. Pesawat dibeli pemerintah Indonesia dengan harga Rp847 miliar

Kecil-Kecil Cabe Rawit, Ini Spesifikasi Pesawat Mungil Kepresidenan RIBiro Pers Setpres

Mengutip laman Setneg.go.id, sebelum memutuskan untuk membeli pesawat kepresidenan, pemerintah sebelumnya telah mendapat dukungan penuh dari Komisi II DPR RI. Gagasan pesawat kepresidenan diawali pada tahun 2007 dan setelah melalui proses tender yang ketat, cermat, dan teliti, terpilihlah pabrikan Boeing.

Proses pabrikasi dan modifikasi pesawat terbang berlangsung hampir 5 tahun, pesawat BBJ-2 dibeli dengan harga sekitar US$ 89,6 juta atau sekitar Rp847 milyar (kurs 2014). Harga tersebut sudah termasuk pabrikasi, modifikasi interior dan modifikasi lainnya yang diperlukan.

Pembayaran harga pesawat dilakukan melalui skema kontrak tahun jamak dari tahun 2010 hingga tahun 2014. Selain itu pesawat BBJ-2 juga telah di rancang dan didesain sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi persyaratan untuk menunjang pelaksanaan tugas kenegaraan Presiden.

Mantan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Sudi Silalahi dalam sambutannya menyebutkan, ada tiga hal mendasar yang menjadi pertimbangan dan sejumlah keunggulan kita memiliki pesawat kepresidenan.

Pertama, dari sisi anggaran negara, penggunaan pesawat kepresidenan jauh lebih hemat dibandingkan dengan menyewa pesawat komersial. Dari perhitungan yang dilakukan dengan cermat oleh pemerintah, negara bisa melakukan penghematan sekitar Rp114,2 milyar per tahun.

Kedua, dari sisi efisiensi dan efektifitas penggunaan pesawat kepresidenan tentu tidak akan menggangu jadwal dan kinerja maskapai penerbangan komersial. Selama ini, perusahaan penerbangan harus mengatur ulang jadwal penerbangannya apabila ada tugas-tugas kenegaraan yang mengharuskan menggunakan pesawat bagi perjalanan dinas Presiden.

Ketiga, dari sisi kebanggaan nasional, sebagai negara besar kita tentu lebih berbangga apabila Presiden Republik Indonesia menggunakan pesawat khusus kepresidenan yang canggih, modern, aman, dan benar-benar difungsikan untuk melayani tugas konstitusional Presiden Republik Indonesia.

Baca Juga: Biaya Cat Ulang Pesawat Kepresidenan Disebut Capai Rp2 M

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya