Kepala BNPT: Pemimpin ISIS Baru Meninggal, Muncul Seruan-Seruan

BNPT akan koordinasi dengan Polri tingkatkan keamanan

Jakarta, IDN Times - Bom bunuh diri yang terjadi di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, pagi tadi memunculkan kekhawatiran tersendiri di benak publik. Apalagi dalam waktu dekat, akan ada perayaan Natal dan Tahun Baru.

Terkait potensi ancaman terorisme jelang Natal dan Tahun Baru, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, pihaknya tentu terus berkoordinasi dengan aparat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Begitupula dengan jalinan komunikasi dengan masyarakat.

Boy Rafli Amar kemudian menyinggung soal pemimpin ISIS yang belum lama ini meninggal, sehingga muncul seruan-seruan baru pada para pengikutnya untuk melakukan aktivitas.

"Ya ini berkaitan dengan beberapa yang saya sampaikan, kan pemimpin ISIS itu meninggal dunia beberapa bulan lalu. Biasa dalam menyikapi itu, mereka memberi seruan-seruan itu."

"Jadi dalam menghadapi ini, kita terus koordinasi dengan aparat untuk lebih meningkatkan kewaspadaan termasuk masyarakat sendiri. Ini kan sebuah kondisi yang kita harus totalitas bersama, karena mereka (teroris) bisa hadir di mana saja. Hadir tiba-tiba, di tempat ini bisa," katanya kepada wartawan, Rabu (7/12/2022).

Soal apakah BNPT bakal koordinasi dengan Polri untuk mengetatkan keamanan, Boy mengatakan proses itu masih terus berjalan.

"Pengetatan berkaitan dengan masalah penyelidikan, tentu pasti saya yakin dilakukan aparat keamanan kita. Koordinasi terus dijalankan dan petugas kami ada di sana, di Bandung di bawah Deputi Dua Bidang Penegakan Hukum ada di sana saat ini. Jadi dampak dari peristiwa ini, kami yakin perlu waspada lanjut. Karena apa? Karena kita tidak ingin ada (kejadian) di tempat lain," tuturnya.

Baca Juga: Soal Kelompok Pelaku Bom Bunuh Diri di Astana Anyar, Ini Kata BNPT

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya