Kesaksian Suwardi Dikeroyok Geng Motor: Polisinya Cuma Satu Matiin Aja

Aiptu Suwardi dimaki, dipukul, dan didorong geng motor

Jakarta, IDN Times - Aiptu Suwardi menceritakan ancaman yang didapat dirinya saat menjadi korban pengeroyokan dan penganiayaan oleh geng motor di Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (8/7/2021) dini hari.

“Bahkan ada teriakan ‘Polisinya cuma satu, matiin aja’,” kata Suwardi ketika menceritakan peristiwa pengeroyokan itu kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, diunggah di akun instagram @arizapatria, Senin (12/7/2021).

Lalu bagaimana kronologi pengeroyokan tersebut?

Baca Juga: 3 Anggota Geng Motor Jadi Tersangka Pengeroyokan Polisi di Cilandak

1. Aiptu Suwardi dimaki-maki hingga dipukul oleh geng motor

Kesaksian Suwardi Dikeroyok Geng Motor: Polisinya Cuma Satu Matiin AjaAiptu Suwardi berbagi cerita peristiwa pengeroyokan oleh geng motor di Cilandak, Jakarta Selatan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patri. (instagram.com/arizapatria)

Awalnya, ia mendapat laporan adanya keramaian di Jalan TB Simatupang. Dia pun langsung menuju kawasan jalan tersebut pada pukul 04.00 WIB, namun tidak menemukan adanya kerumunan yang dimaksud.

Pada saat azan subuh, dirinya yang hendak meninggalkan lokasi untuk menunaikan salat, datang ratusan motor dari arah RSUD Fatmawati.

Melihat kerumunan tersebut, ia langsung menyalakan rotator dan sirine dengan harapan geng motor tersebut membubarkan diri.

“Perkiraan saya salah pak, saya dimaki-maki, terus dipukul, didorong, suruh masuk mobil. Katanya 'ini bukan urusan polisi, ini urusan saya'," ujar Suwardi.

Baca Juga: Pengeroyokan Terjadi Lagi di Bali, Ini Penjelasan Ahli Hukum Pidana

2. Suwardi melepaskan tembakan peringatan saat diserang keduakalinya oleh tiga tersangka

Kesaksian Suwardi Dikeroyok Geng Motor: Polisinya Cuma Satu Matiin AjaViral video seorang anggota polisi dikeroyok geng motor di Cilandak, Jakarta Selatan. (instagram.com/cetul.22)

Aiptu Suwardi  saat itu mengamankan mobilnya 100 meter dari lokasi. Setelah merasa aman, dirinya kemudian turun kembali untuk membubarkan geng motor.

Upaya Aiptu Suwardi ternyata tak disambut baik oleh para geng motor. Mereka semakin justru semakin kesal dan kembali menyerang Suwardi.

“Dipukul sama yang perempuan dua itu, sama laki-laki yang baju putih, celana putih itu, yang pakai jaket. Kemudian anak yang pakai baju hitam juga, kaos hitam itu pak, yang sekarang sudah buron itu,” ujarnya.

"Begitu saya mendengar itu, ya saya cabut senjata, Pak. Saya beri tembakan peringatan. Saya beri tembakan peringatan rupanya ada yang takut, lari," sambungnya.

3. Tembakan peringatan membuat geng motor semakin beringas

Kesaksian Suwardi Dikeroyok Geng Motor: Polisinya Cuma Satu Matiin AjaAiptu Suwardi berbagi cerita peristiwa pengeroyokan oleh geng motor di Cilandak, Jakarta Selatan kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patri. (instagram.com/arizapatria)

Meski sebagian dari mereka melarikan diri setelah Suwardi melepaskan tembakan, namun sebagian lainnya terus menyerang Aiptu Suwardi.

“Anak yang provokator, yang sekarang sudah ditangkap itu enggak gentar, pak. Malah semakin beringas. Bahkan ada yang teriak ‘Polisinya cuma satu, matiin aja’,” kata Suwardi.

Mendengar cerita Suwardi, Ariza mengaku sedih atas kejadian itu dan menyayangkan perbuatan para pelaku. Ariza menilai bahwa perbuatan para geng motor tersebut sangat keterlaluan. 

"Saya sedih sekali, kecewa, perilaku anak-anak muda yang nakal, yang bandel, kurang ajar, dan tidak baik sekali itu,” kata Riza.

4. Tiga anggota geng motor ditangkap dan jadi tersangka, 1 masuk DPO

Kesaksian Suwardi Dikeroyok Geng Motor: Polisinya Cuma Satu Matiin AjaPolres Metro Jakarta Selatan berhasil menangkap tiga terduga pelaku pengeroyokan terhadap anggota polisi di Cilandak. (instagram.com/cetul.22)

Polda Metro Jakarta Selatan akhirnya menetapkan tiga anggota geng motor sebagai tersangka pengeroyokan dan penganiayaan terhadap seorang polisi bernama Aiptu Suhardi di Cilandak, Jakarta Selatan pada Kamis (8/7/2021) dini hari.

Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Azis Andriansyah, mengatakan tiga tersangka terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Nama mereka adalah Michael (26), Gabriela (24), Anastasia (21).

"Saat ini, kami sudah menangkap beberapa orang, tiga berstatus tersangka, lima saksi, dan satu orang masuk daftar pencarian orang (DPO). Kemudian, tiga tersangka yakni Michael 26 tahun, Gabriela 24 tahun, Anastasia 21 tahun. Profesinya ada yang pelajar, freelance, dan juru masak," kata Azis saat jumpa pers di Polres Jakarta Selatan, Jumat (9/7/2021).

Baca Juga: Geng Motor Bentrok, Seorang Pemuda di Purwakarta Tewas di Tempat

Topik:

  • Hana Adi Perdana

Berita Terkini Lainnya