Kompolnas Dukung Kapolri soal 'Potong Kepala'

Kompolnas juga menyoroti arogansi oknum polisi

Jakarta, IDN Times - Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo soal 'potong kepala' jika pimpinan tak bisa membersihkan anak buahnya. Kompolnas menilai Kapolri ingin mengingatkan konsekuensi sebagai pimpinan di satuan wilayah setempat.

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti, mengatakan konsekuensi sebagai pimpinan itu harus memberikan contoh teladan kepada anak buah, membimbing, mengayomi, dan mengawasi.

“Pimpinan harus ngopeni atau merawat anak buah, agar anak buah menjadi polisi yang baik. Anak buah pasti akan meniru teladan yang diberikan pimpinan,” ujar Poengky saat dihubungi, Jumat (29/10/2021).

1. Kompolnas soroti beberapa peristiwa kekerasan oleh anggota polisi

Kompolnas Dukung Kapolri soal 'Potong Kepala'Kapolres Nunukan tertangkap kamera pukul anggotanya pada Senin (25/10/2021). (twitter.com/ndorokakung)

Poengky menjelaskan, pernyataan Kapolri selaras dengan beberapa peristiwa kekerasan yang dilakukan anggota polisi. Beberapa peristiwa yang terjadi sempat menjadi sorotan publik.

Mulai dari Polsek Percut Sei Tuan yang diduga tidak profesional dalam menangani kasus tukang sayur jadi tersangka setelah dipukul preman. Kemudian anggota polisi yang membanting mahasiswa di Tangerang, hingga penganiayaan oleh Kapolres Nunukan terhadap anggota.

“Saya sangat prihatin dengan tindakan-tindakan kekerasan berlebihan atau tindakan-tindakan lain yang menyimpang, karena hal ini tidak saja mencoreng nama yang bersangkutan, melainkan juga nama keluarga, pimpinan dan institusi,” ujar Poengky.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Telegram Minta Kapolda Sanksi Oknum Polisi Arogan

2. Kapolri mengingatkan konsekuensi jadi pimpinan di kesatuan wilayah

Kompolnas Dukung Kapolri soal 'Potong Kepala'Kapolri Listyo Sigit resmi melaunching ETLE tahap I (Dok. Humas Mabes Polri)

Sebelumnya, Kapolri memberi arahan tegas kepada kapolda, kapolres hingga kapolsek. Dia meminta anak buahnya bisa menjadi teladan bagi jajaran dan masyarakat.

Hal itu disampaikan Sigit dalam sambutannya di acara penutupan pendidikan Sespimti Polri Dikreg ke-30, Sespimen Polri Dikreg ke-61 dan Sespimma Polri Angkatan ke-66 di Lembang, Jawa Barat, Rabu (27/10/2021).

“Ada pepatah, ikan busuk mulai dari kepala, kalau pimpinannya bermasalah, maka bawahannya akan bermasalah juga," papar Sigit.

"Kalau tak mampu membersihkan ekor, maka kepalanya akan saya potong. Ini semua untuk kebaikan organisasi yang susah payah berjuang," sambungnya.

3. Kapolri keluarkan surat telegram soal tindak tegas anggota yang arogan

Kompolnas Dukung Kapolri soal 'Potong Kepala'Video viral merekam seorang anggota polisi membanting peserta aksi unjuk rasa saat tengah adanya rapat Paripurna HUT ke-389 Kabupaten Tangerang. (dok. IDN Times/Istimewa)

Kapolri juga telah menginstruksikan seluruh kapolda untuk memberi sanksi tegas terhadap oknum anggota yang arogan terhadap masyarakat. Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Telegram (ST) Nomor: ST/2162/X/HUK.2.8./2021 yang ditandatangani Kadiv Propam Mabes Polri Irjen Pol Ferdy Sambo.

“Melakukan penegakan hukum secara tegas dan keras terhadap anggota Polri yang melakukan pelanggaran dalam kasus kekerasan berlebihan terhadap masyarakat,” tulis Kapolri dalam surat telegram, Selasa (19/10/2021).

Baca Juga: Kapolri: Jangan Ragu Pecat dan Pidanakan Anggota Polisi yang Melanggar

Topik:

  • Jihad Akbar
  • Eddy Rusmanto

Berita Terkini Lainnya