Kongsi Oposisi, Ini Lima Nota Kesepahaman PKS dan Berkarya

PKS dan Berkarya siap memenangkan Pilkada 2020

Jakarta, IDN Times - Elite PKS dan elite Partai Berkarya telah melakukan pertemuan di DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa sore 19 November 2019. Keduanya membahas kerjasama untuk memenangkan Pilkada 2020.

Pertemuan yang berlangsung lebih kurang satu jam itu dihadiri sejumlah petinggi kedua partai. Ketua Umum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto didampingi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto, Ketua Dewan Kehormatan Tedjo Edhy Purdijatno, Sekjen Priyo Budi Santoso, Bendahara Umum Neneng Tuty, Wakil Ketua Umum Hasib Wahab, dan Yayat Sudrajat.

Sementara itu, Presiden PKS Sohibul Iman didampingi Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Aljufri, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, dan Sekjen PKS Mustafa Kamal.

Dalam pembahasan tertutup tersebut, keduanya menyepakati lima poin kesepahaman. Apa saja?

1. PKS dan Berkarya sepakat membangun demokrasi

Kongsi Oposisi, Ini Lima Nota Kesepahaman PKS dan BerkaryaPKS Berkarya (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Setelah melakukan pembahasan secara tertutup, Sekjen PKS Mustafa Kamal membacakan nota kesepahaman tersebut. Pertama, PKS dan Berkarya berkomitmen untuk membangun demokrasi yang sehat dan bermartabat.

“Sesuai amanat reformasi dalam bingkai Pancasila dan UUD NKRI 1945,” kata Mustafa.

2. PKS dan Berkarya siap memerangi ancaman terorisme

Kongsi Oposisi, Ini Lima Nota Kesepahaman PKS dan BerkaryaPKS, Berkarya (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kedua, PKS dan Berkarya sepakat untuk memerangi ancaman terorisme, komunisme dan sparatisme.

“Dan berbagai ancaman terhadap pertahanan dan keamanan negara, bersama TNI, Polri, masyarakat sipil, serta seluruh komponen bangsa,” ujar Mustafa.

Baca Juga: OTW ke DPP PKS, Tommy Menyopiri Titiek Soeharto Naik Alphard

3. Kedua partai menolak persekusi ulama, tokoh agama, dan aktivis

Kongsi Oposisi, Ini Lima Nota Kesepahaman PKS dan BerkaryaPKS, Berkarya (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Ketiga, keduanya sepakat memperjuangkan keadilan bagi seluruh masyarakat dan menolak segala bentuk persekusi, kriminalisasi, serta stigmatisasi terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis.

Hal ini juga merupakan representasi dari hasil rekomendasi Rapat Koordinasi Nasional PKS yang berkomitmen mengawal RUU perlindungan terhadap ulama, tokoh agama, dan aktivis.

4. PKS dan Berkarya siap membangun kemandirian ekonomi nasional

Kongsi Oposisi, Ini Lima Nota Kesepahaman PKS dan BerkaryaPKS, Berkarya (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Keempat, membangun kedaulatan dan kemandirian ekonomi nasional melalui penguatan UMKM, koperasi, ekonomi kreatif, ekonomi syariah, dan mendorong gerakan kewirausahaan nasional.

“Khususnya bagi para generasi muda serta bersama-sama memperjuangkan kepentingan rakyat dan meringankan beban hidup mereka diantaranya dengan menolak kenaikan iuran BPJS, tarif dasar listrik, harga BBM, dan lain sebagainya,” tutur Mustafa.

5. PKS dan Berkarya siap memenangkan Pilkada 2020

Kongsi Oposisi, Ini Lima Nota Kesepahaman PKS dan BerkaryaPKS, Berkarya (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Terakhir, keduanya sepakat untuk memenangkan kompetisi Pilkada tahun 2020 dengan menolak segala bentuk politik uang, ujaran kebencian, berita bohong, politisasi sara, dan segala bentuk kecurangan serta pelanggaran baik yang bersifat yuridis maupun etis.

“Serta meminta kepada pemerintah dan aparat untuk menyelenggarakan pilkada yang jujur dan adil,” kata Mustafa.

Baca Juga: Ketua Umum PKS Bertemu Tommy Soeharto Sore Ini, Ada Apa?

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya