Kubu Prabowo Rekomendasikan Format ‘Tarung Bebas’ di Debat Kedua

Debat tanpa teks?

Jakarta, IDN Times - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi melihat debat perdana yang diselenggarakan KPU terkesan kaku dan tidak mengeksplor kedua capres secara mendalam. Maka dari itu pihaknya akan segera merekomendasikan tarung bebas (free fight) pada debat kedua yang dijadwalkan khusus untuk capres semata.

Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi, Priyo Budi Santoso menjelaskan bahwa debat selanjutnya harus berkaca pada penyelenggaraan debat negara Amerika Serikat. Capres Hillary Clinton yang saat itu melasan Donald Trump dijadikan contoh untuk bisa diterapkan tanpa harus menghilangkan cita rasa Indonesia.

"Kalau diperlukan kami menawarkan debat tarung bebas diantara dua pihak. Kita melihat negara lain seperti Amerika antara Clinton dan Hillary dari sisi magnetnya untuk kita terapkan dengan cita rasa Indonesia," katanya di Media Center Prabowo-Sandi, Jalan Sriwijaya, Jakarta Selatan, Selasa (22/1).

1. Usulan akan dibawa ke rapat besama KPU

Kubu Prabowo Rekomendasikan Format ‘Tarung Bebas’ di Debat KeduaDok. IDN Times/Istimewa

Menurut Priyo juga ini hanya berupa usulan yang akan dibawa rapat dengan KPU pada hari Kamis (24/1) atau Jum'at (25/1) mendatang. Politisi asal Partai Berkarya ini mengatakan format tersebut untuk menjawab keraguan karena contekan yang dibawa oleh salah satu paslon menjadi tidak natural.

"Format debat yang kita maksud untuk menjawab keraguan beberapa pihak karena ada yang tertangkap kamera TV membawa contekan. Itu harus dipastikan, tidak enak tertangkap kamera dari calon pemimpin menjawab dengan cara membaca. Ini yang harus kita cegah dan harus lebih natural," sambungnya.

2. Debat kedua harus diperuntukan ke swing voters

Kubu Prabowo Rekomendasikan Format ‘Tarung Bebas’ di Debat KeduaInstagram/@rahayusaraswati

Ketua DPP Partai Gerindra Rahayu Saraswati juga memberi masukan format debat kedua. Menurutnya, debat pilpres harus bisa ditujukan kepada swing voters dan undicided voters yang berada di angka 25%. Sehingga pada undangan debat disiapapkan sebuah Town Hall dengan diisi oleh 50 orang dari swing voters dan undicided voters yang memiliki pertanyaan berkualitas.

"Jadi nanti undangan itu harus diisi oleh para swing voters dan undicided voters. Sekitar 50 orang yang harus difilter oleh KPU dan tentunya sebagai penyelenggara negara harus netral," katanya, kemarin (22/1).

Rahayu yang merupakan keponakan Prabowo itu tidak masalah dengan tarung bebas yang bakal diajukan kelak. Menurutnya dengan usia demokrasi yang masih terbilang muda di Indonesia juga menjadi pelajaran bagi para anak muda untuk mengetahui berbagai tawaran format debat yang diajukan.

"Usia demokrasi kita masih muda, anak muda juga harus belajar cara debat itu seperti apa. Bagi kita yang sudah terbiasa konfrontasi debat seperti di negara lain itu wajar. Sedangkan kita masih mencari jati diri, dan tidak apa-apa mencoba semuanya," sambungnya.

3. PAN usul debat selanjutnya lebih subtantif

Kubu Prabowo Rekomendasikan Format ‘Tarung Bebas’ di Debat KeduaIDN Times/Panji Galih Aksoro

Seementara itu, Wakil Sekretaris Jendral DPP PAN Faldo Maldini memberi catatan bahwa pada debat perdana kedua belah pihak seperti berbicara kepada para pendukungnya saja. Dia berharap pada debat kedua dan selanjutnya setiap capres harus bisa memberikan gagasan dan keyakinan kepada seluruh masyarakat.

"Catatan kami, bahwa debat ini ada lima. Dan ini pertama dan longest election, kami melihat keduanya berbicara dan hanya seperti kepada para pendukungnya saja. Kedepannya kedua capres harus bisa merubahnya menjadi cara berbicara kepada seluruh bangsa Indonesia," minta Faldo.

Selebihnya dia juga mengomentari soal lokasi debat capres yang seharusnya bisa di mana saja, seperti pangkalan ojek atau kampus. Menurutnya debat capres malah harus diperbanyak untuk bisa digali lagi oleh masyarakat mengenai kedua gagasannya dalam memimpin kedepan.

"Kalau bisa debat capres ini sering-sering dilaksanakan dan diuji terus kepada capres. Sehingga bisa menunjukkan semuanya dan bukan gimmick semata, dan tentunya mudah-mudahan Pak Prabowo dan Bang Sandi bisa jadi pemimpin republik ini," pungkasnya.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya