Menakar Untung Rugi Peran Rizieq Shihab dan FPI dalam Peta Politik

Rizieq dan FPI berperan di tiga peristiwa besar

Jakarta, IDN Times - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan pergerakan organisasi kemasyarakatannya kerap menjadi kontroversi. Bahkan, sepak terjang ormas ini selalu menjadi sorotan publik sejak berdiri pada 1998.

Tak dapat dipungkiri, Rizieq dan FPI juga mewarnai peta politik di Tanah Air. Memiliki pendukung yang banyak, membuat ormas ini menjadi incaran beberapa kalangan. Sebut saja politisi dan juga partai politik.

Langkah FPI juga tak jarang mengundang perhatian pemerintah, karena Rizieq sering mengkritisi kebijakan pemerintah. Bahkan, nama Rizieq juga belakangan muncul dalam bursa calon presiden pada Pilpres 2024.

Lalu, bagaimana peran Rizieq dan FPI selama ini di dunia politik?

Baca Juga: PTPN Minta Pesantren Rizieq Shihab Dikosongkan, Pengacara Buka Suara 

1. Menggulingkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok, karena kasus penistaan agama

Menakar Untung Rugi Peran Rizieq Shihab dan FPI dalam Peta PolitikIlustrasi FPI/IDN Times/Muhamad Iqbal

Rizieq Shihab bersama FPI terlihat sangar dalam kasus penistaan agama oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama alias Ahok. Saat itu, FPI menggelar aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III pada 2016 di Jakarta.

Sedikitnya, ada dua juta orang dari seluruh Indonesia yang berkumpul di Monas. Saat itu, mereka menuntut agar Ahok yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama segera dipenjara.

Aksi tersebut merupakan peristiwa penuntutan kedua terhadap Ahok pada 2016 setelah unjuk rasa sebelumnya terjadi pada 4 November atau Aksi 411.

2. Rizieq mengerahkan kekuatan FPI untuk menggaet suara Prabowo-Sandiaga

Menakar Untung Rugi Peran Rizieq Shihab dan FPI dalam Peta PolitikIlustrasi (Agus Bebeng/ANTARA FOTO)

Pada Pilpres 2019, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menggaet Rizieq Shihab untuk mengalahkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.

Saat itu, Rizieq meminta seluruh pengikutnya untuk mendukung pasangan nomor urut 02 itu. Dalam sebuah orasi kampanye Prabowo-Sandiaga di Senayan, Jakarta, Minggu, 7 April 2019, Rizieq menyampaikan 10 alasannya mendukung Koalisi Adil Makmur itu.

Pertama, karena Prabowo-Sandi adalah capres-cawapres hasil Ijtima Ulama. Kedua, karena pasangan nomor urut 02 setia pada Pancasila dan UUD 1945 yang sejati, untuk membela agama dan bangsa dan negara.

Ketiga, karena Prabowo-Sandi menandatangani pakta integritas di hadapan para habaib dan ulama yang menghadiri Ijtimak Ulama. Keempat, karena Prabowo-Sandi, cinta dan hormat kepada ulama dan menolak, serta menentang kriminalisasi terhadap ulama.

Kelima, karena Prabowo-Sandi tidak memusuhi agama Islam maupun agama yang lainnya. Keenam, karena Prabowo-Sandi berakal sehat sehingga tidak memaksa orang gila untuk memilih dan juga tidak pernah mengadu domba antar anak bangsa.

Ketujuh, karena Prabowo-Sandi tidak pernah membohongi rakyat, apalagi menyakitinya. Kedelapan, karena Prabowo-Sandi tidak melindungi PKI dan liberal, tidak juga melindungi aliran sesat dan maksiat.

Kesembilan, karena Prabowo-Sandi jujur, tidak curang di dalam pemilu dan tidak melakukan intimidasi terhadap siapa pun di dalam pemilihan, serta tidak melakukan black campaign terhadap lawan politik.

Kesepuluh, karena Prabowo-Sandi membawa harapan Indonesia untuk ke arah baru yang lebih baik.

Tidak hanya mengerahkan massanya untuk mendukung Prabowo-Sandiaga, Rizieq juga mendesak Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang saat itu ikut mendukung untuk memperjuangkan hasil ijtima ulama.

Salah satu hasil ijtima ulama adalah memenangkan pasangan Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.

Permintaan itu diungkapkan Rizieq saat menerima kunjungan rombongan PKS yang dipimpin Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri di tempat tinggalnya di Mekkah, Arab Saudi, Senin, 8 April 2019.

"Saya mengamanatkan kepada Habib Salim dan PKS untuk memperjuangkan hasil ijtima ulama untuk agama, bangsa, dan negara," kata Rizieq.

3. Rizieq dan FPI memprotes RUU HIP

Menakar Untung Rugi Peran Rizieq Shihab dan FPI dalam Peta PolitikReno Esnir/ANTARA FOTO

Tak hanya mengerahkan massa untuk menggalang suara dukungan dalam politik praktis. FPI juga menjadi salah satu elemen masyarakat yang ikut memprotes Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP).

Gelombang aksi kembali dilakukan FPI di berbagai daerah. Misalnya, mengerahkan massa di Gorontalo, Balikpapan, Palembang, dan DKI Jakarta. Di Jakarta, FPI menggelar demonstrasi di depan gedung DPR RI pada Kamis, 16 Juli 2020. Ia menyuarakan beberapa tuntutan, di antaranya menolak RUU HIP.

Tuntutan FPI di antaranya pemakzulan Presiden Joko “Jokowi” Widodo, pembubaran PDI Perjuangan, penolakan RUU HIP, dan penangkapan inisiator RUU tersebut. FPI menilai Presiden Jokowi sebagai kepala negara harusnya mampu mencegah RUU-HIP tersebut masuk pembahasan.

Sementara, PDIP dianggap sebagai salah satu partai pendukung dan penggagas RUU HIP, sehingga pantas dibubarkan. RUU ini dianggap akan mengubah Pancasila menjadi Eka atau Trisila, dan dinilai membawa nilai komunisme di dalamnya.

Dalam aksi tersebut, sempat terjadi insiden pembakaran bendera PDIP oleh massa.

Baca Juga: Survei: Prabowo Meningkat, Rizieq Shihab Masuk Bursa Capres 2024

4. Rizieq masuk dalam bursa capres 2024

Menakar Untung Rugi Peran Rizieq Shihab dan FPI dalam Peta PolitikPemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (tengah) bersiap menjalani pemeriksaan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (12/12/2020). Rizieq Shihab tiba di Mapolda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka kasus pelanggaran protokol kesehatan terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. (ANTARA FOTO/Fauzan)

Rizieq Shihab secara mengejutkan juga muncul sebagai calon presiden 2024. Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research dalam survei tentang peta pertarungan pemilihan presiden (pilpres) 2024, mencatat selain Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto juga muncul nama Rizieq dalam bursa capres. 

"Prabowo unggul dengan elektabilitas 22,3 persen, selain itu muncul pula capres potensial Rizieq Shihab yang menyodok ke angka 9,6 persen," kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dikutip ANTARA, Selasa, 17 November 2020.

Bahkan, Rizieq mengalahkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mendulang elektabilitas sebesar 7,3 persen (Februari), naik menjadi 8,9 persen (Mei), sempat melejit menjadi 12,8 persen (Agustus), dan mengalami penurunan grafik pada November jadi 7,8 persen. 

Begitu juga Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan politikus Partai Gerindra Sandiaga Uno, juga tumbang dari Rizieq. Anies sempat mencatatkan elektabilitas sebesar 13,3 persen pada Februari, meningkat tipis menjadi 13,7 persen (Mei), kemudian turun jadi 10,0 persen (Agustus) dan kini (November) anjlok ke angka 4,7 persen.

Sandiaga Uno pun mengalami hal serupa. Walau sempat menginjak 11,4 persen (Februari), elektabilitasnya menurun jadi 10,2 persen (Mei), 8,3 persen (Agustus), dan menjadi 5,1 persen (November).

Rizieq juga mengungguli nama-nama beken lainnya seperti Menteri BUMN Erick Thohir dan Plt Ketua Umum PSI Giring Ganesha. Elektabilitas Erick yang sebelumnya sebesar 6,1 persen (Februari), meningkat menjadi 6,3 persen (Mei), turun tajam jadi 1,3 persen (Agustus), dan menjadi 2,2 persen (November).

Sementara itu capres muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sebelumnya hanya mendapat 0,9 persen (Agustus) hanya bisa mengumpulkan 1,9 persen.

Khofifah Indar Parawansa juga mengalami dinamika dalam beberapa bulan terakhir. Dari yang semula 2,6 persen (Februari), naik jadi 2,7 persen (Mei), meningkat ke 4,3 persen (Agustus), dan turun tipis jadi 3,9 persen (November).

5. Rizieq Shihab tidak hanya bermanfaat bagi politisi, tetapi sekaligus berbahaya bagi koalisi pemerintah

Menakar Untung Rugi Peran Rizieq Shihab dan FPI dalam Peta PolitikPemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai diperiksa di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Minggu (13/12/2020) dini hari. Rizieq Shihab ditahan penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya untuk kepentingan penyidikan perkara kasus dugaan pelanggaran protokol kesehatan COVID-19 terkait kerumunan di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta pada 14 November lalu. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)

Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Ujang Komaruddin menilai, Rizieq dan FPI tak bisa lepas dari konstelasi politik di Tanah Air. Mereka selalu menjadi incaran banyak pihak. 

“Rizieq memiliki kekuatan sendiri dengan pendukung-pendukungnya yang banyak dan militan. Artinya sangat diperhitungkan oleh politisi partai,” kata Ujang kepada IDN Times, Senin (28/12/2020).

Ujang mengatakan kekuatan Rizieq Shihab tidak hanya bermanfaat bagi politisi, tetapi juga sekaligus berbahaya bagi koalisi pemerintah. Termasuk, salah satu ancaman revolusi akhlak yang digembar-gemborkan Rizieq sejak kepulangannya di Indonesia. Misi ini tak bisa dipungkiri menjadi salah satu hal yang ditakutkan pemerintah.

“Ketika dia menggelorakan revolusi akhlak maka itu menjadi alarm bagi pemerintah," kata Ujang.

Namun demikian, menurut Ujang, penahanan Rizieq akan menjadi bumerang bagi partai-partai yang berkoalisi di pemerintah. “Sedikit banyak akan berpengaruh pada 2024, karena sedikit banyak pasti mereka membutuhkan dukungan dan massa."

"Pasti mereka berebut, maka tak heran banyak politisi ingin menangguhkan penahanan Rizieq dari partai-partai itu,” sambung Ujang.

Perlu diketahui bahwa tiga politisi baru-baru ini siap menjadi penjamin penangguhan Rizieq Shihab, mereka adalah dua politikus Partai Gerindra Fadli Zon dan Habiburokhman, serta politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Al-Habsyi.

Baca Juga: PTPN Somasi Lahan Pesantren Rizieq Shihab, Pengacara: Sudah Putusan MA

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya