Mendagri: Jangan Sampai Ada Klaster Kegiatan Keagamaan dan Pasar

Mendagri tekankan penerapan protokol kesehatan

Jakarta, IDN Times - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mewanti-wanti jangan sampai ada klaster baru penularan COVID-19 dari kegiatan keagamaan dan pasar. Hal itu disampaikan usai meninjau kawasan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang PT Bintan Aluminia Indonesia (BAI), Bintan, Kepulauan Riau, Minggu (9/5/2021).

“Jangan sampai kita lengah, terutama dari klaster-klaster kerumunan karena kegiatan-kegiatan, baik kegiatan yang ekonomi maupun kegiatan keagamaan, pasar, kemudian numpuk mau belanja pakaian lebaran,” kata Tito dalam keterangan tertulis Kemendagri.

Bukan tanpa alasan, ia menekankan agar masyarakat tak lengah terhadap protokol kesehatan pada bulan Ramadan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri.

1. Tito menekankan penerapan protokol kesehatan pada aktivitas keagamaan

Mendagri: Jangan Sampai Ada Klaster Kegiatan Keagamaan dan PasarMendagri Tito Karnavian Disuntikkan Vaksin COVID-19 pada Rabu (20/1/2021) (Dok. Kemendagri)

Baca Juga: Jokowi Larang Menterinya Gelar Buka Bersama dan Open House

Berkaca pada data sebelumnya, Tito mengatakan, terdapat tren kenaikan kasus pada hari raya keagamaan, sepeti Hari Raya Idul Fitri dan perayaan Natal pada tahun 2020, hingga libur Tahun Baru. Penekanan tersebut tertuju bukan pada aktivitas keagamaannya, namun pada penerapan protokol kesehatan.

“Ada beberapa daerah ada klaster Tarawih, masuk ke masjid tanpa masker, rapat, ini bukan soal agamanya, ini soal masalah protokol kesehatannya, tolong ya titik tekannya seperti itu,” ujar dia.

Tito juga berpesan agar seluruh elemen masyarakat mampu menjaga protokol kesehatan dalam situasi apa pun, agar tak terjadi ledakan dan peningkatan kasus seperti India dan beberapa negara lainnya. Selain protokol kesehatan, pejabat dan ASN juga diminta tak melakukan kegiatan open house, di samping larangan mudik bagi masyarakat.

2. Kemenkes temukan klaster perkantoran hingga Tarawih

Mendagri: Jangan Sampai Ada Klaster Kegiatan Keagamaan dan PasarKlaster Perkantoran DKI (IDN Times/Sukma Shakti)

Kementerian Kesehatan melaporkan temuan klaster baru dalam sepekan terakhir yang terjadi di sejumlah daerah akibat perilaku abai masyarakat terhadap protokol kesehatan. Klaster tersebut di antaranya perkantoran, buka puasa bersama hingga takziah.

"Pekan ini muncul berbagai klaster, seperti perkantoran, buka puasa bersama, Tarawih di Banyumas, mudik di Pati, hingga takziah di Semarang," kata Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi, seperti dilansir ANTARA, Senin (3/5/2021).

Nadia mengatakan kemunculan klaster baru sangat mengkhawatirkan. Sebab tingkat penyebaran virus yang bersifat masif, sehingga jumlah warga yang positif terinfeksi COVID-19 meningkat dalam waktu singkat.

Nadia mengungkapkan, situasi tersebut bisa terjadi karena dalam waktu yang singkat terjadi interaksi tanpa menjalankan protokol kesehatan yang tepat.

3. Kemunculan klaster baru mengkhawatirkan

Mendagri: Jangan Sampai Ada Klaster Kegiatan Keagamaan dan PasarIlustrasi salat tarawih (IDN Times/Prayugo Utomo)

Nadia mengatakan terdapat tiga faktor utama pemicu klaster baru. Antara lain kelalaian masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan.

"Terutama saat melaksanakan ibadah Tarawih berjemaah," kata dia.

Seperti yang terjadi pada klaster di Banyumas, Jawa Tengah. Nadia menyebutkan, Kemenkes melaporkan 51 jemaah Tarawih dinyatakan positif COVID-19.

"Sebanyak 51 orang ini tertular saat salat Tarawih di dalam dua masjid yang berbeda, dan terpapar COVID-19 setelah ada satu jemaah yang sudah positif tetap memutuskan salat berjemaah," kata dia.

Nadia berpesan agar kebijakan relaksasi yang diberikan pemerintah terhadap aktivitas ibadah tetap diiringi dengan kepatuhan terhadap protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga: Lagi! Klaster Tarawih, 56 Jemaah Salat Masjid di Pati Kena COVID-19

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya