Menkes: Lebih Berat Hadapi Hoaks Virus Corona Daripada Evakuasi WNI

Komisi IX DPR gelar rapat bersama Menkes Terawan hari ini

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto ikut hadir dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR untuk melakukan upaya proaktif dan masif dalam rangka pencegahan penularan melalui penguatan deteksi dan pintu masuk negara serta koordinasi bersama lembaga terkait. Dalam paparannya, Menkes mengatakan tidak ada masalah yang berarti dalam mengevakuasi WNI dari Tiongkok ke Natuna meskipun sempat mendapat protes dari warga lokal. Protes muncul akibat kurang sosialisasi. 

Menurut Terawan lebih berat menghadapi hoaks mengenai penyebaran virus corona ketimbang proses evakuasi ratusan WNI dari Negeri Tirai Bambu. Pasalnya, sulit untuk membuat klarifikasi ke publik lantaran yang lebih dipercaya adalah informasi hoaks. 

“Memang yang paling berat, yang menjadi tantangan saya adalah menghadapi hoaks dan viral berita yang tidak pada porsinya,” ucap Terawan di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senin (3/1).

Lalu, bagaimana cara Terawan menghadapi informasi hoaks mengenai wabah virus corona?

1. Menkes bantah sosialisasi yang kurang masif

Menkes: Lebih Berat Hadapi Hoaks Virus Corona Daripada Evakuasi WNIKomisi IX DPR menggelar rapat kerja bersama Kemenkes, Senin (3/2). IDN Times/Irfan Fathurohman

Komisi IX mempertanyakan mengapa Kemenkes kurang sosialisasi sehingga sempat mendapat penolakan dari warga Natuna. Mereka khawatir usai areanya dijadikan tempat observasi bagi ratusan WNI yang diboyong dari Tiongkok, maka virus corona akan menyebar di daerah tersebut. 

Namun, Terawan membantah pemerintah kurang mendapat sosialisasi. Ia turut menepis tidak berkoordinasi dengan pemerintah setempat. 

“Dua hari sebelumnya (proses evakuasi) melakukan sosialisasi dan bertemu Sekda, kami terangkan di mana tempat (evakuasi) dan alasannya. Dalam proses observasi WNI yang sehat dari Wuhan tetap diperlukan kedisiplinan. Di dalam kami memantaunya dengan baik sesuai dengan kaidah dan aturan yang WHO tetapkan,” ungkapnya. 

Bahkan sehari sebelum evakuasi, kata Terawan, Kemenkes juga bertemu dengan masyarakat di Natuna untuk berusaha menjelaskan dengan detail observasi.

“Memang sebagian mengerti dan sebagian belum mengerti,” ujar Terawan.

Namun, ia tak menyerah. Terawan akan terus melakukan sosialisasi. Bentuknya tidak lagi dibuat secara verbal, tetapi turut melampirkan foto dan video. 

Baca Juga: Cegah Virus Corona, Warga Natuna Tolak Karantina 283 WNI dari Wuhan

2. Menkes juga ditanya soal perubahan data WNI yang pulang dari Tiongkok

Menkes: Lebih Berat Hadapi Hoaks Virus Corona Daripada Evakuasi WNIRatusan WNI yang dievakuasi dari wabah virus corona di Tiongkok, tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Minggu (2/2). (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

Terkait perubahan data WNI yang pulang dari Tiongkok, Menkes memang mengungkapkan adanya perubahan. Semestinya, ada 245 orang yang dievakuasi. Namun, dari 245 orang tersebut, empat orang di antaranya menyatakan tidak bersedia dievakuasi atas kehendak sendiri.

“Empat orang mengundurkan diri karena merasa nyaman di Wuhan, Hubei, dan mereka menyampaikan surat pernyataan. Dan tiga WNI tidak lolos screening dari Pemerintah Tiongkok, intinya yg sakit tidak boleh berangkat. Mau sakit apapun tidak boleh diberangkatkan. Mau ibaratnya sakit mata itu tidak boleh, karena itu ketentuan dari WHO,” ucapnya.

3. Tujuh WNI di Wuhan tetap dalam pantauan Kemenkes

Menkes: Lebih Berat Hadapi Hoaks Virus Corona Daripada Evakuasi WNI(Twitter/@infoppkk)

Namun demikian, ketujuh WNI yang masih di Wuhan tetap dalam pantauan Kemenkes Indonesia. Bukan hanya memantau lewat laporan, Terawan terus memperbarui perkembangan kondisi kesehatan WNI lewat video mereka.

“Saya melihat mereka berolahraga bersama, makan bersama, situasinya terlihat menyenangkan. Teman-teman dari TNI dan Kemenkes mereka sama-sama senam semua, itu menunjukkan mereka sehat dan mudah-mudahan betah mereka selama 14 hari,” kata Terawan.

4. Korban tewas akibat terinfeksi virus corona terus bertambah

Menkes: Lebih Berat Hadapi Hoaks Virus Corona Daripada Evakuasi WNISouth China Morning Post

Sementara, jumlah korban tewas yang terinfeksi virus corona terus bertambah. Berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) John Hopkins University, Amerika Serikat, hingga Senin (3/2), total korban yang telah positif terinfeksi virus corona sudah mencapai 17.388 orang. Sebanyak 362 di antaranya meninggal dunia. 

Angka korban meninggal ini bertambah 57 orang dibandingkan pada Minggu (2/2) yang masih tercatat 305 orang. Sebanyak 361 orang yang meninggal ini merupakan warga Tiongkok.

Dalam penyebaran virus corona, satu orang tewas dan berada di luar Tiongkok. Kejadian itu berlangsung di Filipina di mana satu pasien terjangkit virus corona meninggal dunia pada Minggu kemarin.

Baca Juga: Kemenkes: WHO Menyatakan Sehat Bukan Berarti Negatif Virus Corona

Topik:

Berita Terkini Lainnya