Merespons Murkanya Jokowi, Tjahjo Kumolo Siap Jika Kena Reshuffle
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kemarahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada Rapat Paripurna Kabinet, 18 Juni lalu masih menyisakan banyak cerita. Kritik keras sang Presiden pada para menteri memunculkan banyak pertanyaan bagi rakyat. Apakah isu pembubaran lembaga dan ancaman reshuffle benar-benar akan dilakukan Jokowi?
1. Tjahjo Kumolo siap jika kena reshuffle
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo menyatakan, dirinya siap jika harus di-reshuffle oleh Jokowi.
"Kita harus sepakat namanya menteri ya pembantu Presiden. Siap-siap saja kalau besok dicopot, ya harus siap," kata Tjahjo di Mata Najwa, Rabu (1/7).
Baca Juga: Pengamat: Kalau Gak Ada Reshuffle, Marahnya Jokowi Cuma Gimmick!
2. Tjahjo menganggap marahnya Jokowi ditujukan kepadanya
Editor’s picks
Menanggapi marah-marahnya Jokowi, Tjahjo menganggap itu ditujukan ke dirinya sebagai evaluasi diri dan tidak peduli dengan spekulasi reshuffle ke menteri lainnya.
"Bagi saya, yang beliau sampaikan ya saya anggap ditujukan ke saya," ujar Tjahjo.
"Habis rapat kabinet saya kumpulkan eselon 1 dan 2 kemudian kami evaluasi bagian mana yang belum optimal," sambungnya.
3. Mendes mengaku pasrah dan klaim telah bekerja maksimal
Sementara itu, Menteri Desa, PDT, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar, menyatakan dirinya pasrah dan menghargai hak prerogatif Presiden Jokowi untuk membubarkan lembaga atau reshuffle menteri.
"Kewenangan Presiden untuk mengangkat dan memberhentikan menteri," kata Abdul Halim.
"Saya sudah bekerja maksimal, percepatan juga sudah maksimal," sambungnya.
Baca Juga: Moeldoko: Jokowi Marah-marah Usai Melihat Indeks Ekonomi Dunia