Mundur dari Hanura, Wiranto Ungkap Rahasia Mengejutkan soal OSO

Wiranto tagih tiga janji Oesman Sapta

Jakarta, IDN Times - Pendiri Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Wiranto mengaku merekayasa jalannya Oesman Sapta Odang  (OSO) agar terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum Hanura, saat musyawarah nasional luar biasa (Munaslub) 2016.

Ketika itu, Wiranto terpaksa mundur sebagai ketua umum, setelah dipercaya menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) pemerintahan Joko Widodo periode pertama.

“Di sana kita mengundang saudara OSO menjadi caketum, dan saya rekayasa ketua umum memang aklmasi saudara OSO dengan catatan,” ungkap Wiranto di Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).

1. Wiranto memberikan syarat kepada Oesman Sapta

Mundur dari Hanura, Wiranto Ungkap Rahasia Mengejutkan soal OSOKetua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kendati memberikan jalan mulus, Wiranto memberikan syarat kepada Oesman Sapta sebelum menggantikan sebagai ketua umum. Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) itu meminta semua kekuasaan ketua umum berada di bawah Dewan Pembina.

“Selain itu, Beliau (Oesman Sapta) akan menjabat sebagai ketua umum dan hanya sampai 2019. Juga tunduk kepada AD/ART,” ujar Panglima TNI era Presiden Soeharto itu.

Baca Juga: Wiranto: Oesman Sapta Janji Jadi Ketua Umum Hanura Hanya Sampai 2019

2. Wiranto sadar harus mundur jadi ketua umum

Mundur dari Hanura, Wiranto Ungkap Rahasia Mengejutkan soal OSOKetua Dewan Pertimbangan Presiden Wiranto (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Saat itu, Wiranto mengaku terpaksa mundur lantaran telah ditunjuk Presiden Joko "Jokowi" Widodo sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan pada pertengahan 2016.

"Nah, di sini muncul kesadaran saya, bagaimana mungkin saya sebagai Menko Polhukam merangkap sebagai ketum parpol, sementara Menko Polhukam mesti bertugas menstabilkan politik, keamanan nasional," kata dia.

Atas dasar alasan itulah, Wiranto akhirnya mengagendakan pemilihan ketua umum Partai Hanura dalam desain Munaslub Bambu Apus, Jakarta Timur.

3. Wiranto menagih tiga janji Oesman Sapta

Mundur dari Hanura, Wiranto Ungkap Rahasia Mengejutkan soal OSOPakta Integritas Hanura (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dalam penyerahan kursi pucuk pimpinan Hanura itu, Wiranto dan Oesman Sapta sempat membuat kesepakatan perjanjian. Pertama, Oesman hanya berwenang sebagai ketua umum Hanura hingga 2019.

Kedua, peran, fungsi, dan kewenangan ketua umum partai tidak diberikan kepada Oesman Sapta, melainkan diberikan kepada Ketua Dewan Pembina yang saat itu dijabat Wiranto.

Ketiga, menjaga soliditas partai dan AD/ART, serta meningkatkan suara partai dan mengajukan 36 kader yang berkualitas untuk maju pada Pemilihan Legislatif 2019.

"Kalau sampai itu tidak didapati maka saudara OSO secara tulus akan mengundurkan diri sebagai ketua umum Partai Hanura," beber Wiranto.

4. Wiranto mundur dari Hanura

Mundur dari Hanura, Wiranto Ungkap Rahasia Mengejutkan soal OSOKetua Wantimpres Wiranto memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 13 Desember 2019. (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Pendiri Hanura Wiranto menggelar jumpa pers menjawab klaim Ketua Umum HanuraOesman Sapta Odang yang menyebut Wiranto sudah tidak ada dalam struktur kepengurusan partai. Wiranto akhirnya memilih mundur sebagai Ketua Dewan Pembina Hanura.

“Saya menyatakan diri mundur dari Dewan Partai Hanura,” kata Wiranto di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (18/12).

Wiranto mengaku tak ingin Hanura terus-menerus dalam situasi konflik saling merebut kekuasaan. Dia akan fokus pada amanat Presiden Jokowi sebagai Ketua Watimpres, dan tak mau terus dituduh sebagai pengkhianat partai.

“Saatnya hati nurani berbicara,” ujar dia.

 

Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini
http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Wiranto Mundur, Kubu OSO: Alhamdulillah Hanura Terselamatkan

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya