Musuhan di Pilpres 2019, Demokrat Mesra dengan Golkar di Pilgub Tuban

Demokrat-Golkar usung Aditya-Riyadi

Jakarta, IDN Times - Partai Demokrat akhirnya berkoalisi dan Partai Golkar dengan menyerahkan rekomendasi untuk pasangan bakal calon Bupati Aditya Halindra dan Wakil Bupati Riyadi. Aditya dari Golkar dan Riyadi dari Demokrat.

Padahal, kedua partai ini tidak menjalin koalisi saat Pilpres 2019, karena Golkar berkoalisi dengan PDIP mendukung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, sedangkan Demokrat berkoalisi dengan Gerindra mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

“Alhamdulillah, hari ini (5 Agustus 2020) mas AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono) menyerahkan rekom untuk pasangan bupati-wakil bupati (Aditya Halindra Ketua DPD 1 Partai Golkar dan Riyadi Kader Partai Demokrat), untuk pencalonan bupati-wakil bupati Tuban 2020-2025,” ujar Ketua Depkumham DPP Partai Demokrat Didik Mukrianto dalam keterangan tertulis, Kamis (6/8/2020).

1. Demokrat yakin Aditya-Riyadi bisa menjawab tantangan Kabupaten Tuban untuk lebih baik

Musuhan di Pilpres 2019, Demokrat Mesra dengan  Golkar di Pilgub TubanKongres V Partai Demokrat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P.)

Didik optimistis pasangan Aditya-Riyadi akan menjawab tantangan kepemimpinan Tuban ke depan, dengan memastikan bahwa setiap kebijakan dan programnya bertumpu serta berorientasi pada kepentingan rakyat dengan basis sustainability with growth.

“Dalam pembangunan ekonominya harus memastikan terciptanya empat pilar pembangunan, dengan mendorong pertumbuhan ekonomi (pro-growth), menyediakan lapangan kerja (pro-job), mengentaskan kemiskinan (pro-poor), dan melestarikan lingkungan (pro-environment),” ujar dia.

Baca Juga: PDIP-Golkar Berkoalisi di Pilkada Balikpapan Usung Mas’ud-Thohari Aziz

2. Didik tak mengapresiasi kepemimpinan Haeny Relawati di Tuban

Musuhan di Pilpres 2019, Demokrat Mesra dengan  Golkar di Pilgub TubanIstimewa

Kendati, menurut Didik, bukan berarti capaian dan keberhasilan kepimpinan Haeny Relawati selama 10 tahun memimpin Kabupaten Tuban nihil. Haeny bukan hanya meletakkan pondasi besar bagi kemajuan Tuban, namun juga menjadi modal besar untuk pemimpin kabupaten ini ke depan.

Untuk memastikan capaian dan keberhasilan tersebut, kata Didik, bisa terintegrasi dan berkesinambungan bagi kemajuan Tuban serta kemakmuran masyarakatnya, dalam menghadapi tantangan perubahan yang semakin kompetitif dengan berbagai peluang strategis yang dimiliki Tuban.

“Setiap pemimpin mempunyai capaian dan legacy yang harus dilanjutkan demi kemajuan daerahnya,” ucap Didik.

3. Keberagaman agama di Tuban jadi tantangan bagi Aditya-Riyadi

Musuhan di Pilpres 2019, Demokrat Mesra dengan  Golkar di Pilgub TubanWarga melintas di depan mural bertema keberagaman agama di Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, pada 10 Desember 2019. Mural tersebut sebagai media edukasi kepada masyarakat tentang nilai toleransi keberagaman di Indonesia serta pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Lebih lanjut, Didik mengatakan, ada pekerjaan rumah besar bagi pasangan Aditya-Riyadi dalam memimpin Tuban dengan keberagaman kabupaten yang basis nasionalis-religius yang begitu kuat. Namun, ia memastikan pasangan calonnya mampu menjadi payung semua elemen masyarakat untuk terus hidup berdampingan tanpa membeda-bedakan.

“Apalagi hanya untuk basis kelompok-kelompok tertentu, apalagi untuk kepentingan pribadi-pribadinya,” ujar dia.

Baca Juga: Usung Mulyadi-Ali Mukhni, Demokrat Gandeng PAN di Pilkada Sumbar

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya