Naik 1.385, Kasus COVID-19 di Indonesia Kini Ada 52.812

Jawa Timur masih menjadi penyumbang terbesar per hari ini

Jakarta, IDN Times - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto, mengatakan jumlah kasus positif COVID-19 di Indonesia terus mengalami peningkatan dan kini menjadi 52.812 kasus.

Terhitung sejak 26 Juni 2020 pukul 12.00 WIB hingga 27 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, kasus positif mengalami kenaikan sebanyak 1.385 orang.

"Dari jumlah ini kita mendapatkan hasil positif yang kita periksa terkonfirmasi sebanyak 1.385 orang. Sehingga totalnya kasus positif ini menjadi 52.812 orang," kata Yuri dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Sabtu (27/6).

1. Jawa Timur kembali jadi wilayah penyumbang penambahan kasus terbanyak

Naik 1.385, Kasus COVID-19 di Indonesia Kini Ada 52.812Presiden Jokowi tiba di bandara Juanda, Surabaya untuk melakukan kunjungan ke Jawa Timur, Kamis (25/6). Dokumentasi Humas Pemprov Jawa Timur

Pada hari ini, masih Jawa Timur yang menjadi penyumbang kasus tambahan terbanyak yaitu dengan 277 kasus positif baru. Sehingga, total kasus di Jawa Timur naik menjadi 11.178 kasus.

"Sebarannya angka tertinggi yang melaporkan kasus positif hari ini adalah Jawa Timur dengan penambahan 384 kasus dan melaporkan sembuh 78 orang," ujar Yuri.

Baca Juga: Sembuh dari COVID-19, Dokter Ini Usul Rapid Test Dihapus

2. Berikut ini data lengkap rincian penyebaran virus corona di 34 provinsi di Indonesia

Naik 1.385, Kasus COVID-19 di Indonesia Kini Ada 52.812Warga menjalani rapid test di salah satu puskesmas di Balikpapan (Instagram/Humas.Pemkot.Balikpapan)

1. Aceh 77 kasus
2. Bali 1.368 kasus 
3. Banten 1.432 kasus 
4. Bangka Belitung 149 kasus
5. Bengkulu 125 kasus
6. Yogyakarta 304 kasus
7. DKI Jakarta 10.994 kasus 
8. Jambi 117 kasus
9. Jawa Barat 3.064 kasus 
10. Jawa Tengah 3.294 kasus 
11. Jawa Timur 11.178 kasus 
12. Kalimantan Barat 321 kasus 
13. Kalimantan Timur 494 kasus 
14. Kalimantan Tengah 822 kasus 
15. Kalimantan Selatan 2.930 kasus 
16. Kalimantan Utara 201 kasus
17. Kepulauan Riau 291 kasus
18. Nusa Tenggara Barat 1.163 kasus
19. Sumatera Selatan 1.950 kasus
20. Sumatera Barat 722 kasus
21. Sulawesi Utara 1.039 kasus 
22. Sulawesi Tenggara 1.447 kasus
23. Sumatera Utara 1.039 kasus 
24. Sulawesi Selatan 4.615 kasus 
25. Sulawesi Tengah 343 kasus
26. Lampung 188 kasus 
27. Riau 223 kasus
28. Maluku Utara 698 kasus
29. Maluku 705 kasus
30. Papua Barat 234 kasus
31. Papua 1.670 kasus
32. Sulawesi Barat 108 kasus
33. Nusa Tenggara Timur 113 kasus
34. Gorontalo 243 kasus

3. Pengertian dan gejala-gejala COVID-19

Naik 1.385, Kasus COVID-19 di Indonesia Kini Ada 52.812Ilustrasi hasil rapid test negatif (IDN Times/Panji Galih)

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal dengan nama virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, baik bayi, anak-anak, orang dewasa, lansia, ibu hamil, mau pun ibu menyusui.

Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok, pada akhir Desember 2019. Virus ini telah menyebar ke wilayah lain di Tiongkok dan ratusan negara, termasuk Indonesia.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Hingga saat ini belum ada obat atau vaksin yang mampu membunuh virus corona. Kendati begitu, persentase kesembuhan COVID-19 cukup tinggi. Di beberapa negara seperti Vietnam, angka kesembuhannya mencapai 100 persen. Bahkan, beberapa pakar kesehatan menyebut COVID-19 bisa sembuh sendiri jika imun penderitanya bagus. 

Bagaimana gejala virus corona? Infeksi COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti demam, pilek, batuk, sakit tenggorokan, dan sakit kepala atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Tapi dalam beberapa kasus, pasien positif COVID-19 tak menunjukkan gejala khusus.

Hari pertama, penderita virus corona mengalami demam atau suhu tinggi, nyeri otot, dan batuk kering. Sebagian kecil diare atau mual beberapa hari sebelumnya. Ada juga yang hilang penciuman. Hari kelima, penderita kesulitan bernapas, terutama penderita lansia atau mereka yang memiliki penyakit kronis.

Hari ketujuh, menurut penelitian Universitas Wuhan, gejala yang dialami penderita mulai semakin parah. Penderita biasanya perlu dirawat di rumah sakit. Hari kedelapan, penderita dengan kasus yang parah memperlihatkan sindrom gangguan pernapasan akut. Paru-parunya dipenuhi cairan dan kesulitan bernapas hingga menyebabkan gagal napas.

Hari ke-10, penderita dengan kasus ringan mengalami sakit perut dan kehilangan nafsu makan. Hanya sebagian penderita yang meninggal dunia. Hari ke-17, rata-rata penderita sembuh dari virus corona dan keluar dari rumah sakit.

Bagaimana mencegah virus corona? Sering mencuci tangan pakai sabun, gunakan masker bila batuk atau pilek, mengonsumsi gizi seimbang, hati-hati kontak dengan hewan, cukup istirahat dan olahraga, jangan konsumsi daging mentah, bila batuk, pilek, dan sesak segera ke fasilitas kesehatan.

Jika membutuhkan beberapa nomor telepon terkait virus corona, kamu bisa menghubungi beberapa nomor penting ini, yakni hotline kemenkes (+62 812 1212 3119, 119 ext 9, (021) 521 0411), atau mengunjungi beberapa situs terkait virus corona antara lain kemkes.go.id, arcgis.org, jakarta.go.id, healthmap.org, jabarprov.go.id, cdc.gov, jhu.edu. Kamu juga bisa mengunjungi situs resmi pemerintah daerah untuk mencari informasi terkait perkembangan virus corona di daerah kamu tinggal.

Baca Juga: Pemasukan Anjlok 50 Persen Imbas Corona, Rumah Sakit Terancam Kolaps!

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya