Pangkas Regulasi, Jokowi: Negara ini Sudah Kebanyakan Peraturan

Jokowi sindir kepala daerah

Sentul, IDN Times - Presiden Joko ‘Jokowi’ Widodo akan memangkas aturan yang menyulitkan investor ke Indonesia. Menurutnya berbelitnya regulasi di Indonesia berpotensi membuat kabur perusahaan besar.

“Jangan banyak membuat Perda, Pergub, Perbup, Perwali, negara ini sudah kebanyakan peraturan dan negara kita bukan negara peraturan, semua diatur malah kita terjerat sendiri, hati-hati,” kata Jokowi di acara Rakornas Forkopimda di Sentul, Rabu (13/11).

1. Jokowi sindir kunker kepala daerah sebelum membuat Perda

Pangkas Regulasi, Jokowi: Negara ini Sudah Kebanyakan PeraturanIDN Times / Irfan Fathurohman

Jokowi lantas menyinggung kunjungan kerja para kepala daerah sebelum membuat Perda, melakukan studi banding yang menurutnya hanya menghamburkan uang.

“Saya tahu buat Perda pasti ada kunker, ada studi banding, saya ngerti, saya ngerti tapi setop, dan di kunker ada apanya saya ngerti, dan di studi banding ada apanya saya ngerti, saya orang lapangan, saya ngerti, setop” ucap Jokowi.

2. Indonesia harus meniru Amerika

Pangkas Regulasi, Jokowi: Negara ini Sudah Kebanyakan PeraturanIDN Times / Irfan Fathurohman

Jokowi menjelaskan, Indonesia harus mencontoh Amerika. Presiden Donald Trump memberlakukan untuk menteri yang menerbitkan satu peraturan maka harus memangkas dua peraturan.

"Minggu lalu saya bertemu Secretary Ross dari Amerika, tangan kanannya Presiden Trump, sekarang ini Presiden Jokowi kalau menteri mau buat Permen satu dia harus hapus dua Permen," kata Jokowi.

3. Jokowi akan merampingkan aturan

Pangkas Regulasi, Jokowi: Negara ini Sudah Kebanyakan PeraturanIDN Times / Irfan Fathurohman

Jokowi mengungkapkan Indonesia sekarang butuh kecepatan dalam menyerap investasi yang saat ini masih banyak berdatangan. Oleh karena itu, dia akan membuat aturan yang berlaku bagi pejabat negara yang menerbitkan satu regulasi maka harus memangkas 10 regulasi.

"Lah kita ini memproduksi (peraturan) terus setiap hari mau apa? Sehingga fleksibilitas kita tidak cepat, pergerakan kita lambat, ini yang harus dihilangkan," jelas Jokowi.

"Kultur seperti ini harus dimiliki, saya juga mau bikin aturan itu, menteri boleh bikin aturan tapi 10 aturan hilang. Karena banyak aturan pusing kita sendiri, fleksibiltas paling penting, kecepatan paling penting, semua negara akan menuju ke situ, siapa yang cepat mendahului dia yang menang," sambungnya.

Baca Juga: Dibuka Presiden Jokowi, Ini Agenda Lengkap Rakornas Forkopimda

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya