Pembakaran Sekolah di Ilaga, TPNPB-OPM: Kami Siap Bertanggung Jawab

TPNPB-OPM imbau masyarakat imigran meninggalkan Papua Barat

Jakarta, IDN Times - Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Sebby Sambom mengkonfirmasi pembakaran sekolah dan Puskesmas di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua pada Minggu (2/5/2021).

Ia memastikan TPNPB-OPM akan bertanggung jawab atas pembakaran tersebut. Namun, menurutnya bukan tanpa alasan TPNPB-OPM membakar sekolah dan berbagai fasilitas di sana.

“Kami siap bertanggung jawab di pengadilan Internasional. Sekolah itu kami yang bakar, karena sekolah itu diambil alih oleh TNI-Polri. Kantor-kantor diambil alih oleh TNI-Polri, di wilayah itu mereka menduduki,” kata Sebby kepada IDN Times, Kamis (6/5/2021).

1. TPNPB-OPM mengimbau masyarakat imigran meninggalkan Papua Barat

Pembakaran Sekolah di Ilaga, TPNPB-OPM: Kami Siap Bertanggung JawabAnggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) Lekagak Teleggen masuk daftar DPO Polri. ANTARA/HO-Humas Nemangkawi)

Oleh karena itu, Sebby mengimbau kepada orang non Papua segera meninggalkan Papua Barat. Sebab, siapa pun yang berada di zona perang, TPNPB-OPM siap menembak.

“Masyarakat imigran dari Jawa yang berada di wilayah perang lebih bagus tinggalkan wilayah itu. Artinya ini revolusi perang, namanya revolusi konflik bersenjata itu anda tidak bisa sebut kami pelanggaran HAM, tidak ada. Siapa suruh kau masuk di wilayah perang? Itu hukum perang,” ujar Sebby.

Sebby menjelaskan TPNPB-OPM memetakan empat wilayah perang yang tidak boleh ada warga sipil dan orang imigran. Empat wilayah itu adalah Nduga, Puncak Jaya, Puncak Papua, dan Intan Jaya.

“Empat wilayah itu orang Indonesia segera tinggalkan,” sambung dia.

Baca Juga: TPNPB-OPM Minta Warga Pendatang ke Luar dari Papua Barat

2. KKB kembali berulah membakar sekolah dan bekas Puskesmas

Pembakaran Sekolah di Ilaga, TPNPB-OPM: Kami Siap Bertanggung JawabDokumentasi - Profil sebagian dari kelompok separatis bersenjata di Papua. (ANTARA/HO-Komando Gabungan Wilayah Pertahanan III TNI)

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membakar satu gedung sekolah dan satu gedung Puskesmas di Kampung Uloni, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua.

“Pada hari Senin tanggal 3 Mei 2021, telah terjadi pembakaran gedung Puskesmas, gedung sekolah dan pengerusakan fasilitas jalan oleh pihak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB),” kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, lewat keterangan tertulisnya, Selasa (4/5/2021).

Ahmad menjelaskan bangunan yang dirusak adalah lima ruangan di SD Mayubwri, rumah dinas guru, dan gedung rumah Puskesmas lama yang digunakan masyarakat sebagai kios sementara.

“Fasilitas jalan yang di rusak sebagai berikut: Jembatan Kimak, Jalan Tagaloa, dan Jalan Wuloni pintu angin,” kata Ahmad.

3. Saksi mata melihat kepulan asap hitam di Kampung Uloni Distrik Ilaga

Pembakaran Sekolah di Ilaga, TPNPB-OPM: Kami Siap Bertanggung JawabOperasi penumpasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. (Dok. TNI)

Ahmad menjelaskan laporan pembakaran tersebut datang dari Kepala Distrik Ilaga Utara Joni Elatotagam. Joni mengatakan bahwa telah terjadi pembakaran yang berawal pada Minggu (2/5/2021) Pukul 22.30 WIT.

“Adapun keterangan yang didapat dari Bpk. Joni Elatotagam yakini, pada saat berada di Kampung Uloni Distrik Ilaga Kab. Puncak melihat kumpulan asap hitam tebal yang berasal dari Kampung Mayuber sekitar Pukul 23.00 WIT,” ujar Ahmad.

Joni kembali mendapat telepon dari saksi kedua bahwa Gedung SD Mayuberi telah di bakar juga oleh Kelompok KKB. Joni lantas mendatangi Polres Puncak untuk melaporkan hal tersebut kepada pihak Kepolisan.

“Bpk. Joni Elatotagam manyampaikan bahwa ada tiga titik yaitu Jalan Kimak, Jalan Tagaloa dan Jalan Wuloni Pintu Angin yang dirusak oleh pihak KKB, selain itu informasi yang didapati bahwa jalan tersebut digali dengan kedalaman 25-40 cm,” ujar Ahmad.

4. Pembakaran diduga dibantu simpatisan

Pembakaran Sekolah di Ilaga, TPNPB-OPM: Kami Siap Bertanggung JawabKorban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dibawa menggunakan truk menuju pesawat saat evakuasi di Intan Jaya, Papua, Senin (14/9/2020) (ANTARA FOTO/Humas Polda Papua)

Pengerusakan tersebut menurut Joni kemungkinan bertepatan dengan waktu pembakaran gedung Puskesmas dan gedung SD Mayuberi. Joni menduga pembakaran gedung-gedung tersebut dibantu simpantisan KKB. 

“Saat kelompok pertama melakukan pembakaran puskesmas dan dilanjutkan membakar SD Mayuberi, kelompok lain bertugas merusak tiga titik Jalan Mayuberi, Jalan Kimak, Jalan Wuloni dan kelompok yang bersenjata berada di pinggir jalan mengamankan simpatisan yang bekerja merusak fasilitas umum tersebut,” kata Ahmad.

Baca Juga: [WANSUS] Jaleswari KSP Bicara KKB di Papua Hingga Isu Terorisme

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya