Perludem Apresiasi Pengakuan KPU Terkait Salah Input Situng

Salah input data karena human error

Jakarta, IDN Times - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengungkapkan bahwa adanya kesalahan input jumlah suara pilpres ke dalam Sistem Hitung (Situng), disebabkan faktor human error. Hal ini dikarenakan penyelanggara pemilu di tingkat daerah mengalami kelelahan, setelah bekerja melebihi waktu kewajaran.

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menilai langkah yang diambil oleh KPU patut diapresiasi. Menurutnya, keterbukaan transparansi ini juga diikuti oleh kesungguhan untuk menindaklanjuti hasil dari partisipasi masyarakat berupa temuan ataupun laporan atas ketikdakakuratan input data C1.

"Tapi, masyarakat perlu disampaikan bahwa keterbukaan KPU ini memang ditujukan untuk meminta partisipasi masyarakat karena ada iktikad baik untuk menjaga integritas jajarannya, bukan untuk menyembunyikan sesuatu justru ini sesuatu yang harus kita apresiasi," ujar Titi di Hotel Morrisey, Jakarta Pusat, Sabtu (20/4).

Baca Juga: Real Count KPU Sore Ini, Jokowi-Ma'ruf Masih Tertinggi di 54,88 Persen

1. KPU harus segera merespons aduan

Perludem Apresiasi Pengakuan KPU Terkait Salah Input SitungIDN Times/Rini Oktaviani

Titi berharap setiap masukan dan tindak lanjut dari masyarakat harus direspons dengan segera dan cepat, serta dengan penjelasan yang jelas oleh KPU.

"Setiap masukan dan temuan dari masyarakat harus diikuti dengan menurut saya, investigasi di internal KPU untuk betul-betul meyakinkan bahwa kesalahan input itu adalah tidak sengaja dan bukan karena faktor kesengajaan," jelas Titi

"Kalau memang ada faktor ketidaksengajaan, otomatis harus ada supervisi yang ketat pada para operator ketika mereka melakukan pekerjaannya," sambung dia.

2. Perludem berharap KPU mampu mengontrol pekerjanya

Perludem Apresiasi Pengakuan KPU Terkait Salah Input SitungIDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Titi memahami pekerjaan petugas KPU sangatlah berat. Oleh karena itu, dia berharap manajemen dan tata kelola kerja oleh KPU harus dipastikan mampu mengontrol dan mengawasi dengan baik para operator untuk tetap bisa bekerja dengan efektif dan juga cermat.

"Kalau pihak-pihak merasa ada ketidakpuasan, misalnya atas input data kan mekanismenya sudah tersedia. Mereka bisa melaporkan kepada Bawaslu kalau memang tidak puas dengan penjelasan KPU," tutur Titi lebih lanjut.

3. KPU salah input 5 TPS

Perludem Apresiasi Pengakuan KPU Terkait Salah Input SitungDok. IDN Times/Lizardsy

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan terjadi kesalahan entri data rekapitulasi hasil penghitungan suara dari C1 ke Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng). Kesalahan itu terjadi pada data 5 C1 dari 5 TPS yang ada di 5 provinsi.

"Terkait dengan beredarnya informasi salah input di Situng KPU, memang informasi itu sudah masuk di kami. Masuk di 5 daerah, 1 TPS masing-masing di Maluku, NTB, Jawa Tengah, Riau, dan Jakarta Timur," kata Pramono di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (19/4).

4. Salah input data segera diperbaiki

Perludem Apresiasi Pengakuan KPU Terkait Salah Input SitungIDN Times/Jihaan Risviani Tabriiz

Pramono mengatakan, data yang salah itu segera diperbaiki. Selanjutnya, tampilan pada Situng juga akan langsung dikoreksi.

Proses koreksi dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota setempat, lantaran pengunggahan scan C1 dan entri data dilakukan oleh KPU tiap daerah.

"Informasi kekeliruan atau ketidakakuratan itu nanti masuk di kami. Itu langsung kami teruskan ke KPU masing-masing untuk dilakukan koreksi di tempatnya sana," ujar Pramono.

Baca Juga: KPU Resmikan Pusat Informasi untuk Pantau Hasil Penghitungan Suara

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya