Pesan Mendiang Joserizal Jurnalis pada Millennial untuk Kemanusiaan

Banyak yang menyumbang uang tapi jarang yang terjun langsung

Jakarta, IDN Times - Pendiri Emergency Rescue Committee (MER-C) Dr. Yogi Prabowo mengenang jasa sahabatnya yang juga pendiri sekaligus Dewan Pembina MER-C, Almarhum Joserizal Jurnalis.

Sebelum wafat pada Senin (20/1) dini hari, Jose sempat menyampaikan pesan kepada Yogi untuk terus menjaga lembaga kemanusiaan itu dan memberi semangat kepada kaum muda.

“Kita bukan hanya memberikan bantuan kemanusiaan yang basa-basi tapi kita memberikan kemanusiaan yang sesungguhnya. Lanjutkan perjuangan ini,” kenang Yogi di samping mendiang Jose di Pendopo Silaturahim, Bekasi, Senin (20/1) pagi.

Selain itu, Jose juga sempat menitipkan pesan kepada Yogi untuk disampaikan kepada relawan dan dokter muda yang tergabung dalam MER-C.

“‘Banyak orang menyumbangkan uang untuk kemanusiaan tetapi jarang ada dokter spesialis yang mau terjun di daerah konflik’,” ucap Yogi meniru kata-kata Jose.

Yogi pun mengenang jasa Jose dan kali pertamanya mereka bertemu di daerah konflik Maluku saat perseteruan terjadi antara umat Kristen dan Islam pada Januari 1999. Saat itu, Jose baru lulus dari pendidikan dokter spesialis Ortopedi.

“Kami bertemu di Maluku beliau dikirim oleh Departemen Ortopedi untuk korban-korban yang memerlukan operasi, pada saat itu memang banyak korban patah tulang, gak ada dokter dan berangkatlah beliau,” kata Yogi.

Selesai bertugas di Maluku, Jose dan Yogi kembali dipertemukan untuk mendirikan MER-C pada 14 Agustus 1999.

“MER-C itu lahir dari lembaga mahasiswa sebenarnya, ini yang patut dicatat pada kaum muda dan kaum millennial, justru kesadaran kemanusiaan ini lahir dari generasi muda, banyak mahasiswa yang aktif dalam MER-C dari berbagai universitas baik medis maupun non-medis,” tuturnya.

Sepanjang menjaga kepengurusan MER-C, Jose kata Yogi selalu memberi semangat kepada relawan yang bergabung di setiap aksi kemanusiaannya.

“Kita membangun organisasi ini yang paling penting networking dan niat yang kuat. Di dalam organisasi ini tidak dibesarkan oleh uang dan tidak dibesarkan oleh hal-hal yang rumit, sehingga dengan modal itulah kita bersikap profesional amanah sehingga kita bisa menjalankan MER-C sampai sekarang,” ujar Yogi, melanjutkan amanah yang dititipkan Jose.

“Yang paling penting adalah bagaimana menjaga amanah, bahwa ilmu itu adalah amanah yang diberikan Allah kepada kita, sehingga kita tidak menggunakan itu sendiri tapi harus untuk kemaslahatan umat secara umum. Dan bagaimana menjaga amanat umat kepada MER-C harus ditunaikan,” imbuhnya.

Pantauan IDN Times di lokasi mendiang Jose disemayamkan, kerabat terus berdatangan. Pukul 10.00 WIB, jenazah sedang dimandikan yang selanjutkan akan disalatkan di Masjid Silaturahim. Selanjutnya, jenazah akan dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur pada pukul 12.30 WIB.

MER-C yang didirikan Jose dan teman-temannya telah berhasil mendirikan RS Indonesia di Gaza, Palestina. Belum lama ini, MER-C juga mendirikan RS Persahabatan Indonesia-Myanmar di Myaung Bwe Village, Mrauk U Township, Rakhine State.

Selamat jalan Jose Jurnalis, jasamu selalu kami kenang!

Baca Juga: Pendiri Mer-C dokter Joserizal Jurnalis Meninggal Jadi Trending Topic

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya