Pilih Jadi Pengkritik, Sandiaga Mantap Berada di Luar Pemerintahan 

Sandiaga merasa perlu ada kewajiban untuk sampaikan kritik

Jakarta, IDN Times - Mantan calon wakil presiden Sandiaga Uno menegaskan, akan berada di luar pemerintahan. Dia mengatakan, siap memberikan masukan dari luar agar pendapatnya objektif dan konstruktif bagi kebaikan bangsa dan negara.

"Saya bersedia untuk memberikan masukan dari luar pemerintahan, menyampaikan hal-hal yang seperti 'pil pahit'," kata Sandiaga usai menerima kunjungan pimpinan MPR RI di kediamannya, Jakarta, Senin (14/10).

Baca Juga: Istri Sandiaga Uno Pastikan Tak Nyalon Pilkada Kota Tangsel 

1. Sandiaga mantap di luar pemerintahan

Pilih Jadi Pengkritik, Sandiaga Mantap Berada di Luar Pemerintahan IDN Times/Irfan Fathurohman

Sandiaga yakin masih sangat dibutuhkan masukan dari luar pemerintahan, yaitu mitra yang kritis dan konstruktif menyampaikan pesan-pesan yang jelas demi kemajuan bangsa, agar Indonesia bisa mengejar ketertinggalan.

Sandiaga menilai, kalau masukan diberikan dari dalam pemerintahan, dikhawatirkan menggunakan prinsip Asal Bapak Senang (ABS), sehingga masukan kepada pemerintah harus disampaikan dalam semangat kebersamaan.

2. Soal menteri, Sandiaga hargai hak prerogatif Presiden

Pilih Jadi Pengkritik, Sandiaga Mantap Berada di Luar Pemerintahan IDN Times/Teatrika Handiko Putri

Namun begitu, Sandiaga enggan menegaskan apakah pernyataannya itu sebagai penegasan dirinya menolak menjadi menteri di kabinet Jokowi-Ma'ruf.

"Kalau urusan menteri, itu hak prerogatif Presiden. Lalu bagaimana koalisi, silakan para ketua umum partai melihatnya," ujar dia.

3. Sandiaga akan memberi masukan demi ekonomi Indonesia yang lebih baik

Pilih Jadi Pengkritik, Sandiaga Mantap Berada di Luar Pemerintahan IDN Times/Irfan Fathurohman

Sandiaga mengaku belum ada pembicaraan terkait apakah dia menjadi menteri atau tidak, karena itu masih dianggapnya terlalu jauh.

Namun, dia menilai dirinya merasa perlu ada kewajiban untuk menyampaikan kritik secara konstruktif namun bersahabat, dan selalu dalam prinsip kedewasaan dan keakraban.

"Ini demi kemajuan bangsa Indonesia mengejar ketertinggalan, pengangguran kita ada di nomor dua terburuk di ASEAN, penciptaan lapangan kerja belum maksimal. Sementara itu, Vietnam meraup untung dengan adanya perang dagang antara China dan Amerika Serikat," katanya.

Baca Juga: Tetap Intens Ketemu Prabowo, Apa yang Dibahas Sandiaga Usai Pilpres?

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya